Kesehatan gigi anak adalah salah satu hal yang penting bagi orangtua. Ini bukan hanya tentang menjaga kebersihan dan kesehatan gigi, tetapi juga mengamati perkembangan gigi anak. Maka dari itu, bila Anda sebagai orang tua lantas melihat seperti halnya gigi bertumpuk maka jangan anggap sepele.

Pertumbuhan Gigi Pada Anak, Apa Itu?

Gigi bertumpuk disebut sebagai maloklusi, yaitu saat posisi gigi tidak sempurna ketika rahang tertutup. Maloklusi dikenal juga sebagai ketidaksejajaran gigi yang dapat menimbulkan masalah kesehatan mulut, terjadi ketika gigi anak menjadi berjejal atau bengkok. Hal ini muncul karena gigi tumbuh lebih besar dari ruang yang ada di rahang sehingga gigi yang tumbuh akan mengikuti jalur dengan resistensi paling rendah.

Penyebab Gigi Bertumpuk

Karena ada situasi yang dapat mengakibatkan gigi bertumpuk. Apa penyebab gigi bertumpuk? Berikut ini informasi mengenai faktor penyebab gigi bertumpuk pada anak

Kelebihan Pertumbuhan Gigi

Anak memerlukan pertumbuhan gigi yang lengkap untuk mendukung proses mengonsumsi makanan sehari-hari, tetapi ada situasi di mana gigi anak mengalami pertumbuhan yang berlebihan. Pertumbuhan gigi berlebih, juga dikenal sebagai hiperdonsia, adalah kondisi di mana seorang anak memiliki lebih dari 20 gigi susu dan lebih dari 32 gigi permanen.

Sifat Genetik

Faktor genetik dapat memengaruhi ukuran rahang atau gigi. Pernyataan ini merujuk pada kemungkinan gigi bertumpuk merupakan warisan keluarga yang dapat diturunkan dari orang tua atau kakek-nenek, ini adalah penyebab gigi bertumpuk paling umum.

Berdasarkan data yang dilansir dari University of Florida Health mengemukakan bahwa gigi yang bertumpuk ini akan mempengaruhi ukuran pada rahang gigi anak. Apabila rahang terlalu besar atau justru rahang terlalu kecil, maka tidak cukup ruang untuk tumbuh tanpa saling tumpeng tindih.

Kebiasaan dari Masa Kanak-Kanak

Banyak bayi dan anak balita menemukan kenyamanan dengan menghisap ibu jari ataupun menggunakan dot, yang umumnya tidak menimbulkan masalah ketika masih kecil. Namun, jika kebiasaan ini berlanjut setelah gigi permanen anak mulai tumbuh, menghisap jempol maupun menghisap dot dapat mengakibatkan masalah pada susunan gigi. Ini juga berpotensi memengaruhi perkembangan mulut atau rahang yang tepat, serta mengakibatkan perubahan pada langit-langit mulut.

Gigi Tumbuh dengan Ketidaknormalan

Pertumbuhan gigi yang tidak normal adalah kejadian umum yang bisa terjadi dalam berbagai bentuk. Contohnya termasuk gigi yang bertumpuk, gigi berlubang, gigi yang memiliki celah, atau bahkan kerusakan gigi seperti karies gigi. Karies gigi, atau gigi berlubang, adalah kerusakan yang terjadi pada jaringan keras gigi akibat aktivitas bakteri dalam lapisan plak. Sisa akar gigi dari gigi yang mengalami kerusakan akibat karies dapat menghasilkan tekanan pada gigi susu saat anak mengunyah makanan. Dampaknya adalah perubahan sudut kemiringan akar gigi. Seiring berjalannya waktu, ujung akar gigi anak tembus ke gusi dan bahkan langit-langit mulut.

Pernah Terjadi Insiden atau Trauma

Gigi bertumpuk juga dapat timbul akibat adanya trauma atau insiden yang dialami oleh anak. Cedera yang terjadi karena kecelakaan dapat mengakibatkan patahnya rahang, kerusakan gigi, atau pergeseran rahang. Ini tentu saja akan berdampak pada posisi gigi lainnya selama proses penyembuhan.

Gigi Susu yang Lepas Terlalu Awal

Gigi susu biasanya mulai terbentuk saat anak masih dalam kandungan dan mulai tumbuh pertama kali sekitar usia 5 hingga 8 bulan. Namun, dalam beberapa kasus, ada bayi yang lahir dengan satu atau dua gigi susu. Dalam situasi seperti ini, gigi susu dapat gugur atau copot terlalu cepat, dan hal ini dapat menjadi penyebab gigi bertumpuk pada anak karena gigi lainnya akan mengalami pergeseran dari posisi asalnya.

Penyebab lain yang bisa mengakibatkan gigi pada anak ini menumpuk diantaranya yakni :

  • Adanya ketidaksejajaran rahang karena pengalaman cedera.
  • Bibir sumbing atau masalah pada langit-langit mulut.
  • Bentuk gigi tidak dalam wujud normal.
  • Adanya tambalan serta mahkota yang justru pemasangannya tidaklah pas.
  • Terdapat tumor di bagian rahang atau mulut.

Diagnosis Gigi Bertumpuk

Saat anak mengalami masalah gigi bertumpuk, maka dokter gigi atau ortodentis akan melakukan evaluasi dan perawatan untuk mengatasi gejala rasa sakit yang timbul. Cara ini dilakukan untuk mengatasi ketidakteraturan yang ada pada gigi serta rahang.

Saat perawatan, bisa jadi anak akan membutuhkan perawatan sinar x yang berfungsi untuk mendeketeksi jaringan internal, tulang, dan gigi lewat gambar yang dihasilkan serta impressions if the teeth. Merupan gigi yang terbuat dari bahan plester yang dicetak.

Lalu saat perawatan juga akan terdapat beberapa pilihan diantaranya yakni kawat gigi, veener, serta aligner bening. Namun jika keadaan lebih parah, maka bisa mengupayakan pencabutan gigi atau pembedahan pada gigi.

Cara Mengatasi Anak Gigi Bertumpuk

Dokter umumnya akan melakukan serangkaian pemeriksaan sebelum mengatasi masalah gigi anak. Apabila pertumbuhan rahang yang normal tidak memberikan cukup ruang bagi pertumbuhan gigi yang normal, maka anak mungkin memerlukan perawatan ortodontik.

Perawatan ortodontik bertujuan untuk memandu pertumbuhan gigi agar tetap dalam posisi yang sesuai, berfungsi dengan baik, dan memiliki bentuk yang benar. Sebaiknya perawatan untuk mengatasi gigi bertumpuk pada anak dilakukan sebelum semua gigi susu gugur. Berikut adalah beberapa jenis perawatan ortodontik yang digunakan untuk menangani gigi bertumpuk pada anak:

Palatal Expander

Partal expander adalah alat yang digunakan untuk melebarkan rahang atas dan mengatasi kelainan lebar senyuman. Pada kasus gigi bertumpuk yang parah, partal expander akan dipasang terlebih dahulu, dan setelah itu, pemasangan kawat gigi lengkap selama 26 bulan dapat dilakukan.

Space Maintainer

Space maintainer adalah alat yang digunakan pada anak-anak yang gigi susunya tanggal lebih cepat. Alat ini berfungsi untuk mencegah pergerakan gigi-gigi belakang ke depan, sehingga gigi bertumpuk dapat dihindari. Perawatan ini harus dimulai sebelum gigi permanen tumbuh.

Pengurangan Ukuran Gigi

Gigi bertumpuk juga dapat diatasi dengan cara mengurangi ukuran gigi, yang disebut teeth contouring. Dokter akan mengikis sedikit bagian luar gigi untuk mengurangi ukurannya, sehingga memberikan ruang yang diperlukan bagi gigi untuk tumbuh dalam posisi yang benar.

Pencabutan Gigi

Pencabutan gigi dapat memberikan ruang bagi gigi lainnya untuk tumbuh secara sejajar di dalam mulut. Metode ini dianggap lebih baik daripada memperlebar lengkungan gigi untuk mengatasi gigi bertumpuk pada anak.

Sebagai orang tua yang bijak, sudah semestinya kita memperhatikan kesehatan untuk anak, dari hal yang paling kecil dan sederhana misalnya saja kondisi gigi. Jangan biarkan kondisi gigi bertumpuk. Jika gigi bertumpuk dibiarkan maka resikonya mengakibatkan beberapa hal seperti : memicu terjadinya infeksi pada gigi, hingga anak merasa kurang percaya diri.