Ingin Anak Temukan Kebahagian Sedari Kecil, Inilah Pentingnya Terapkan Stoic Parenting Sejak Usia Dini - SEKOLAH PRESTASI GLOBAL

Kebahagiaan anak adalah harapan dari setiap orang tua. Memandang masa depan dan kebahagiaan anak – anak mereka adalah salah satu prioritas utama mereka dalam mengasuh anak. Namun, tak jarang ketika anak susah untuk diatur, orang tua justru merasa kecewa, lelah, sedih, hingga putus asa.

Dalam menghadapi pola pengasuhan anak ini, ada satu pendekatan yang menarik, yakni ‘Stoic Parenting’ atau pendidikan anak ala Stoicisme. Stoicisme adalah filsafat kuno yang menekankan pada kendali diri, ketenangan, dan kebijaksanaa dalam menghadapi peristiwa – peristiwa kehidupan.

Ilmu Stoicisme ini mengajarkan pada kita bagaimana cara memperoleh kebahagiaan dalam menjalani kehidupan melalui berbagai hal yang bisa kita kendalikan. Oleh karenanya, kunci untuk meraih kebahagiaan ini adalah perlunya memfokuskan diri pada sesuatu hal yang bisa kita kendalikan yang dapat menciptakan kebahagiaan dalam hidup.

Dalam mengasuh anak, ilmu parenting memang sangat dibutuhkan. Orang tua yang baik akan menerapkan ilmu parenting yang sesuai untuk menjamin anaknya bisa hidup dengan bahagia dengan melihat pada potensi masa depan anak. Banyak sekali metode parenting yang ada termasuk salah satunya adalah stoic parenting.

Apa itu Stoic Parenting?

Stoic parenting atau gaya asuh / pendidikan anak ala stoicisme merupakan salah satu pola atau cara mengasuh anak dengan berdasar pada filosofi stoic. Sebelum membahas lebih jauh mengenai gaya asuh ini, alangkah baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu filosofi stoic?

Filosofi Stoic atau Stoicisme adalah salah satu aliran filsafat kuno yang berasal dari Yunani Kuno dan kemudian berkembang di Roma. Filsafat ini memiliki sejumlah prinsip dasar yang menekankan kebijaksanaan, kendali diri, dan ketenangan dalam menghadapi peristiwa kehidupan.

Filosofi ini dirancang untuk membantu manusia menjalani kehidupan dengan langkah yang terbaik. Filosofi ini mengajarkan pada bagaimana memaksimalkan energi positif, mengurangi emosi negatif, dan melihat pada hal apa yang benar – benar penting dalam suatu kehidupan yang dijalani.

Filosofi ini memiliki prinsip kepraktisan dalam menjalani hidup untuk meraih kebahagiaan, seperti kemampuan melihat potensi diri, dunia, serta orang yang bisa menerimanya. Filosofi ini juga mengajarkan tentang pencegahan diri sendiri dari dikendalikan oleh rasa senang atau ketakutan.

Kemudian, apa hubungannya dengan stoic parenting? Stoic parenting mengacu pada gaya atau pola asuh yang berdasarkan pada perilaku stoicisme. Artinya, sebagai orang tua harus lebih tabah, sabar, menaruh perhatian, bersikap rasional, serta lebih santai dan tidak mencemaskan kondisi anaknya.

Stoic parenting pada anak mengacu pada pengajaran anak untuk bisa mengembangkan dirinya sendiri untuk menjadi anak yang mandiri. Hal ini tentunya akan membuat anak menjadi pribadi yang tidak mudah bergantung pada orang tua tatkala ia sudah dewasa nanti. Berlaku juga agar para orang tua tidak memiliki ekspektasi berlebih pada sang anak.

Sederhananya, penerapan stoic parenting ini akan membuat Anda sebagai orang tua yang lebih tangguh, berbudi luhur, bijaksana, dan lebih bahagia. Tujuan stoic parenting ini juga membentuk anak menjadi pribadi yang lebih baik, sehingga dapat mencapai kebahagiaan dalam hidup.

Apa Pentingnya Stoic Parenting?

Stoic parenting, atau pendekatan dalam mendidikan anak berdasarkan prinsip – prinsip Stoicisme memiliki beberapa kepentingan yang dapat membantu orang tua dan anak – anak mereka. Berikut merupakan alasan mengapa stoic parenting itu penting untuk dilakukan :

  • Mengajarkan Kendali Diri dan Emosi

Gaya asuh anak ala stoicisme ini mengajarkan Anda sebagai orang tua untuk bisa mengendalikan emosi, yang pada gilirannya akan mempengaruhi cara mereka merespons anak – anak. Ini membantu menciptakan lingkungan yang tenang dan stabil di rumah, yang penting untuk perkembangan anak.

  • Membantu Anak Mengatasi Stres

Anak – anak yang dididikk dengan prinsip Stoicisme diajarkan cara untuk menghadapi tantangan dan stres dengan lebih baik. Mereka belajar untuk menerima perubahan dan ketidakpastian dengan lebih tenang, yang merupakan keterampilan yang sangat berharga dalam kehidupan.

  • Mendorong Resiliensi dan Kemandirian

Anak – anak yang dididik dengan pendekatan Stoic cenderung lebih tangguh dan mandiri. Mereka belajar untuk tidak terlalu bergantung pada faktor eksternal, seperti materi atau pujian dari orang lain untuk dapat merasakan kebahagiaan atau kepuasaan.

  • Menghindari Perilaku yang Tidak Sehat

Stoic Parenting dapat membantu mencegah anak melakukan perilaku yang tidak sehat seperti permisifitas atau overindulgence. Ini dapat membantu anak – anak untuk bisa mengembangkan kemandirian serta tanggung jawab.

  • Persiapan untuk Masa Depan

Stoic parenting membantu anak – anak untuk bisa mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dna perubahan yang akan mereka alami di masa depan. Mereka akan lebih siap untuk mengatasi peristiwa – peristiwa yang mungkin tidak dapat mereka kendalikan.

  • Kebahagiaan yang Lebih Tahan Lama

Kebahagiaan yang ditemukan melalui Stoicisme cenderung lebih tahan lama daripada kebahagiaan yang tergantung pada faktor eksternal. Ini karena Stoicisme mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati berasal dari dalam diri dan bukan dari keadaan luar.

Cara Menerapkan Stoic Parenting pada Anak

Setelah membaca beberapa poin pentingnya gaya asuh ini, Anda mungkin tertarik untuk mencobanya, bukan? Nah, di bawah ini merupakan beberapa langkah untuk menerapkan gaya asuh anak dengan pendekatan Stoicisme yang mampu menjamin kebahagiaan anak sedari dini.

  • Merenungkan Situasi yang Bisa Diubah dan tidak Bisa Diubah

Ini adalah praktik terpenting dalam menerapkan stoic parenting. Anda bisa mengajarkan pada anak akan perbedaan antara hal yang bisa diubah dan hal yang tidak bisa diubah. Sebagai contoh Anda dan anak akan pergi ke wisata akuarium terbesar di Indonesia, namun hujan turun sehingga Anda dan anak tidak jadi pergi.

Anak kemungkinan akan marah dan kecewa. Anda sebagai orang tua harus bisa memberi pemahaman bahwa Anda tidak bisa mengubah hujan menjadi reda. Solusinya, Anda bisa mengajak anak untuk menonton film atau video di internet tentang ikan – ikan di laut.

  • Biasakan untuk Menulis Jurnal

Dalam stoicisme, ada suatu prinsip yakni pembiasaan menulis sebuah jurnal. Kebiasaan menulis jurnal ini bukan menulis buku harian seperti biasa, melainkan jurnal yang berisi persiapan untuk menghadapi hari – hari selanjutnya di masa depan.

Anda bisa mengajak anak Anda untuk berlatih membuat jurnal seperti apa yang diinginkan oleh anak di masa depan, bagaimana cara meraih keinginan tersebut di masa depan, dan langkah – langkah apa yang perlu disiapkan untuk meraih keinginan tersebut.

Dengan menerapkan cara ini, anak Anda akan memiliki kemampuan untuk bercermin pada diri sendiri di masa lampau. Anak juga akan lebih mengenali diri sendiri sehingga akan menjadi pribadi dengan perasaan bahagia di masa mendatang.

  • Persiapkan Diri dan Sabar dalam Menghadapi Masalah

Ajarkan pada anak Anda bahwa sejatinya hidup tidak hanya tentang hal yang indah dan menyenangkan saja. Melainkan banyak sekali tantangan yang mungkin akan muncul dan menjadi masalah untuk meraih kebahagiaan kehidupan di masa mendatang.

Ajarkan pada anak untuk mempersiapkan diri pada kemungkinan terburuk yang terjadi dalam proses meraih kebahagiaan hidup. Didik anak Anda dengan penuh sabar dan ajarkan juga hal tersebut pada anak. Belajar untuk berdamai pada diri sendiri juga merupakan salah satu poin dari langkah ini.

Stoic parenting merupakan pendekatan yang bijaksana dan tenang dalam mendidik anak untuk bisa meraih kebahagiaan anak di masa mendatang. Ini mengajarkan para prinsip kendali dan penerimaan diri. Dengan menerapkan prinsip ini, Anda bisa membantu anak untuk meraih kebahagiaan dalam hidup dan tumbuh menjadi anak yang kuat serta bijaksana.