Bagi para orangtua, masalah anak susah makan sering kali menjadi ujian kesabaran dan kekhawatiran. Padahal, saat anak sedang dalam masa pertumbuhan, asupan nutrisi yang cukup sangat penting untuk mendukung perkembangannya, terutama bagi anak yang sudah memasuki masa sekolah. Artikel ini akan membahas penyebab umum anak sulit makan dan tips atasi anak yang sulit makan.

Mengapa Anak Sulit Makan?

Penting untuk diingat bahwa penolakan makanan adalah bagian normal dari perkembangan anak, terutama pada anak usia 6 hingga 9 tahun. Alasan utama anak menolak makanan biasanya terkait dengan “ketakutan” mereka terhadap makanan tertentu.

Ketakutan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti aroma, bentuk, tampilan, tekstur, atau rasa makanan yang baru bagi mereka. Kondisi ini sering dialami oleh anak-anak yang mencoba makanan baru atau pernah mencobanya sebelumnya namun tidak menyukainya.

Ketika anak mengalami ketakutan semacam ini, mereka cenderung memilih-pilih makanan. Hal ini dapat mengakibatkan variasi makanan yang mereka konsumsi menjadi sangat terbatas, yang pada gilirannya dapat berdampak pada asupan nutrisi mereka.

Selain itu, nafsu makan anak juga dapat berubah-ubah, terutama saat mereka mencoba makanan baru. Selain faktor-faktor ini, ada beberapa penyebab khusus yang bisa membuat anak sulit makan, antara lain:

1. Infeksi Diare

Jika sebelumnya nafsu makan anak baik, namun tiba-tiba mereka menjadi susah makan, ini bisa jadi karena mereka mengalami infeksi virus atau bakteri. Anak mungkin sering buang air kecil dan mengeluhkan sakit perut. Diare bisa menjadi penyebab utama susah makan, terutama jika anak sering makan makanan di luar.

2. Sembelit

Sembelit adalah kondisi berlawanan dengan diare. Saat anak mengalami sembelit, mereka mungkin merasa tidak nyaman dan jarang buang air besar. Kondisi ini juga dapat membuat anak sulit makan, bahkan enggan mencoba makanan baru.

3. Eosinophilic Esophagitis

Ini adalah kondisi di mana sel darah putih (eosinofil) yang seharusnya melindungi tubuh dari alergi justru menumpuk di kerongkongan (esofagus). Ini dapat menyebabkan pembengkakan pada tenggorokan, yang bisa sangat sakit saat menelan makanan, akhirnya membuat anak enggan untuk makan.

4. Intoleransi Makanan

Beberapa anak memiliki intoleransi terhadap zat tertentu dalam makanan atau minuman. Ini dapat menyebabkan gejala seperti sakit perut atau mual, yang membuat anak menolak atau bahkan tidak mau makan sama sekali. Bahan makanan yang umum mengakibatkan intoleransi meliputi laktosa, gandum, dan gluten.

5. Gangguan Organ

Berbagai penyakit yang memengaruhi fungsi organ tubuh, seperti ginjal dan hati, juga dapat mengakibatkan anak susah makan. Jika anak Anda mengalami penurunan nafsu makan yang signifikan dan tidak ada penyebab yang jelas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mencari tahu penyebabnya.

Strategi untuk Mengatasi Anak yang Sulit Makan

Setelah memahami beberapa alasan mengapa anak Anda mungkin sulit makan, berikut adalah beberapa strategi yang dapat membantu Anda mengatasi masalah ini:

1. Komunikasi yang Terbuka

Jika Anda bisa berbicara dengan anak Anda dengan nyaman, cobalah untuk menanyakan apa yang mungkin membuat mereka enggan makan. Apakah ada masalah tertentu yang mereka hadapi? Mungkin mereka memiliki ketakutan atau kekhawatiran terkait makanan tertentu. Mendengarkan dengan baik dapat membantu Anda memahami perspektif mereka.

2. Perhatikan Preferensi Makanan

Tentukan jenis makanan yang disukai dan tidak disukai oleh anak Anda. Ini membantu Anda merencanakan makanan yang lebih sesuai dengan preferensi mereka. Cobalah untuk memasukkan makanan yang mereka sukai ke dalam menu sehari-hari, tetapi jangan abaikan makanan sehat lainnya.

3. Porsi Kecil dan Sering

Memberikan anak makanan dalam porsi besar saat mereka sedang sulit makan hanya akan menghasilkan makanan yang tidak habis. Sebagai gantinya, berikan porsi makan yang cukup tapi tidak berlebihan, dan berikan makanan secara lebih sering. Ini membantu anak merasakan kapan mereka lapar dan kenyang dengan lebih baik.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dianjurkan untuk memberi jarak minimal tiga jam antara waktu makan. Dengan menjaga jadwal ini secara konsisten, Anda dapat membantu anak mengatur pola makan mereka.

4. Jadwal Makan Teratur

Buatlah jadwal makan yang teratur untuk anak Anda. Anjurkan mereka untuk makan tiga kali sehari sebagai makanan utama dan tambahkan dua kali makanan selingan di antara waktu makan utama. Ini membantu anak untuk memahami kapan waktu makan dan mengurangi risiko kehilangan nafsu makan karena terlalu lelah.

5. Penampilan Makanan yang Menarik

Cara Anda menyajikan makanan juga bisa memengaruhi apakah anak akan makan dengan senang hati atau tidak. Cobalah untuk membuat makanan terlihat menarik. Misalnya, Anda bisa mencoba menyusun nasi dan sayuran menjadi bentuk wajah yang lucu. Kreativitas dalam penyajian makanan dapat memikat minat anak terhadap makanan.

6. Variasi Rasa dan Makanan

Jika anak Anda bosan dengan makanan yang sama, cobalah variasikan dengan berbagai rasa dan jenis makanan. Semakin banyak variasi yang Anda tawarkan, semakin baik untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan mereka. Jangan lupa untuk memasukkan makanan sehat ke dalam variasi tersebut.

7. Makanan Favorit Anak

Ketika anak Anda sedang sakit dan tidak mau makan, Anda bisa mencoba memancing nafsu makan mereka dengan memberikan makanan favorit mereka. Anda juga dapat mencampurkan makanan favorit mereka dengan jenis makanan lain untuk memastikan asupan nutrisi yang lebih beragam.

8. Batasi Minum Selama Makan

Terlalu banyak minum selama makan dapat mengisi perut anak dan membuat mereka kurang makan. Batasi jumlah air yang boleh diminum anak selama makan dan berikan minuman sebelum atau setelah makan. Hal ini membantu mereka lebih fokus pada makanan.

9. Perkenalkan Makanan Baru Secara Bertahap

Jika Anda ingin memperkenalkan makanan baru kepada anak Anda, lakukanlah secara perlahan dan dengan porsi kecil. Ini membantu anak untuk terbiasa dengan rasa, tekstur, dan aroma makanan baru tanpa merasa terlalu terbebani.

10. Libatkan Anak dengan Cara yang Menarik

Ada banyak cara yang bisa Anda gunakan untuk melibatkan anak dalam proses makan. Ini tidak hanya membuat makanan lebih menyenangkan tetapi juga membantu mereka merasa memiliki kendali atas makanan mereka. Beberapa ide termasuk mengajak anak bermain “masak-masakan” dengan mainan, memasak bersama, atau membawa mereka berbelanja dan memilih makanan sendiri.

11. Makan Bersama Teman

Mengundang beberapa teman anak ke rumah untuk makan bersama bisa menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan nafsu makan mereka. Anak-anak cenderung makan lebih banyak saat mereka bersama teman-teman mereka. Saat makan bersama teman, mereka juga bisa merasa lebih bersemangat dan terinspirasi oleh teman-teman mereka yang bisa menghabiskan makanannya.

12. Buat Suasana yang Nyaman

Pastikan suasana selama makan di rumah Anda nyaman dan bebas dari gangguan. Hindari menonton televisi atau bermain selama makan, dan berikan perhatian penuh kepada anak selama makan. Ini membantu mereka fokus pada makanan dan memberikan waktu yang berkualitas untuk berinteraksi dengan keluarga.

13. Contoh yang Baik

Orangtua adalah panutan utama bagi anak-anak. Oleh karena itu, penting untuk memberikan contoh yang baik dalam hal makan. Makanlah makanan yang sama dengan anak Anda dan tunjukkan bahwa Anda menikmatinya. Hindari mengkritik makanan atau memberikan komentar negatif tentang makanan, karena hal ini dapat memengaruhi pandangan anak terhadap makanan.

14. Pujian Positif

Berikan pujian positif kepada anak ketika mereka makan dengan baik. Pujian ini bisa memberikan motivasi tambahan kepada mereka untuk mencoba berbagai jenis makanan dan menghabiskan makanan mereka. Pujian yang tulus dan positif dapat membuat anak merasa dihargai dan lebih termotivasi untuk makan dengan baik.

Mengatasi tantangan anak yang sulit makan memerlukan kesabaran dan perhatian ekstra dari orangtua. Ingatlah bahwa setiap anak adalah individu yang unik, dan yang satu mungkin memiliki preferensi makanan yang berbeda dengan yang lain. Dengan memberikan dukungan dan peduli, Anda dapat membantu anak Anda mengembangkan kebiasaan makan yang sehat untuk masa depan mereka. 

Jangan ragu untuk mencoba berbagai strategi yang telah disebutkan di atas, dan selalu berkonsultasi dengan profesional medis jika Anda memiliki kekhawatiran serius tentang pola makan anak Anda. Dengan perhatian dan upaya yang tepat, Anda dapat membantu anak Anda tumbuh dan berkembang dengan sehat dan bahagia.