Ada banyak keutamaan hari tasyrik yang jatuh setiap bulan Dzulhijjah tepatnya di tanggal 11, 12, dan 13. Momen istimewa yang menyertai hari tasyrik merupakan hari dimana umat Islam yang menunaikan haji sedang melontar jumroh di Mina.

Para sahabat Nabi dan ulama menganjurkan agar umat Islam memperbanyak dzikir, takbir, dan menyembelih hewan kurban. Cari tahu lebih banyak mengenai fakta, keistimewaan dan keutamaan hari tasyrik di halaman ini.

Pengertian dan Sejarah Hari Tasyrik

Kata Tasyrik berasal dari bahasa Arab “Tasyreeq” yang memiliki arti “mengeringkan sesuatu”. Berdasarkan sejarah, hari tasyrik merupakan hari dimana umat Islam mengeringkan daging dengan cara dijemur untuk membuat daging menjadi dendeng.

Proses penjemuran daging ini akan membuat daging lebih tahan lama karena kadar air dalam daging berkurang. Dulunya, sebelum menjemur daging, daging terlebih dahulu diberi garam  baru kemudian daging melalui proses penjemuran.

Saat ini sudah jarang kaum muslimin terutama di Arab mengawetkan daging dengan cara tersebut karena sudah banyak alat-alat modern yang membantu makanan lebih awet.

Hari tasyrik yang jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah tepat setelah hari Idul Adha dan hari melempar jumrah di Mina menjadi hari istimewa. Surat Al Baqarah ayat 203 menandai hari tasyrik sebagai hari penting Islam.

وَاذْكُرُوا اللّٰهَ فِيْٓ اَيَّامٍ مَّعْدُوْدٰتٍ ۗ فَمَنْ تَعَجَّلَ فِيْ يَوْمَيْنِ فَلَآ اِثْمَ عَلَيْهِ ۚوَمَنْ تَاَخَّرَ فَلَآ اِثْمَ عَلَيْهِۙ لِمَنِ اتَّقٰىۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ

Dan berzikirlah kepada Allah pada hari yang telah ditentukan jumlahnya. Barangsiapa mempercepat (meninggalkan Mina) setelah dua hari, maka tidak ada dosa baginya.

Dan barangsiapa mengakhirkannya tidak ada dosa (pula) baginya, (yakni) bagi orang yang bertakwa. Dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah bahwa kamu akan dikumpulkan-Nya.”

Keistimewaan dan Keutamaan Hari Tasyrik

Terdapat beberapa amalan yang bisa Anda kerjakan di hari tasyrik. Berikut rincian keutamaan dan keistimewaan hari tasyrik.

1. Larangan Berpuasa di Hari Tasyrik

Hari tasyrik merupakan hari yang melarang umat muslim untuk berpuasa. Di hari tasyrik dianjurkan untuk menikmati makan dan minum. Beberapa hadits mempertegas kan hal ini.

أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ

“Hari-hari tasyriq adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim no. 1141).

Di hadits lain menyebutkan, Imam Nawawi berkata, “Ini adalah dalil tidak boleh sama sekali berpuasa pada hari tasyriq.” (Syarh Shahih Muslim, 8: 18).

Hari dimana umat muslim bebas untuk makan dan minum pada hari tasyrik juga tercantum pada hadits dari Biysr bin Suhaim yang diriwayatkan Ibnu Majah.

“Tidak akan masuk surga kecuali jiwa yang bersih dan ini adalah hari-hari makan dan minum.”

Dari Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu “anhu ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Hari ‘Arafah, hari Nahr, dan hari-hari Tasyriq adalah hari raya kita orang-orang Islam yaitu hari makan dan minum.” (HR. Al-Khamsah kecuali Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh At-Tirmizi).

Walaupun begitu, hukum larangan berpuasa ini tidak berlaku bagi umat muslim yang melaksanakan ibadah haji. Khususnya ibadah haji manasik tamattu’ dan qiron dan tidak adanya hewan kurban untuk disembelih. Hal ini merupakan riwayat Ibnu ‘Umar dan ‘Aisyah.

Hukum ini juga tidak berlaku apabila ada sebab berupa nazar, kafarat atau qadha’. Adapun yang tidak punya sebab, tidak boleh tanpa ada khilafiah di antara para ulama. Mereka menjadikan ini sama seperti shalat pada waktu-waktu yang dilarang padanya. (Fiqhus Sunnah: 1/313)

لَمْ يُرَخَّصْ فِى أَيَّامِ التَّشْرِيقِ أَنْ يُصَمْنَ ، إِلاَّ لِمَنْ لَمْ يَجِدِ الْهَدْىَ

“Tidak diberi keringanan di hari tasyriq untuk berpuasa kecuali jika tidak didapati hewan hadyu.” (HR. Bukhari no. 1998).

Hadits tersebut terdapat dalam madzhab Syafi’i (pendapat terbaru) serta pendapat Hambali.

2. Perbanyak Dzikir dan Takbir di Hari Tasyrik

Hari Tasyrik Beserta Keutamaan nyaPhoto by Mosquegrapher on Unsplash

Keutamaan hari tasyrik menganjurkan umat muslim untuk memperbanyak takbir dan dzikir. Adapun hadits yang menganjurkan amalan baik ini mengatakan:

“Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah,” (HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, An-Nasa’i).

Terdapat riwayat yang bersumber dari Imam Bukhari. Beliau menjelaskan bahwasanya Umar dan Abu Hurairah saat ke pasar di hari tasyrik senantiasa bertakbir yang kemudian diikuti oleh kaum muslimin lainnya.

Perintah untuk memperbanyak dzikir juga termuat dalam firman Allah Ta’ala.

وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ تَعَجَّلَ فِي يَوْمَيْنِ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ وَمَنْ تَأَخَّرَ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ لِمَنِ اتَّقَى وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ

“Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang terbilang.” (QS. Al Baqarah: 203).

Adapun beberapa dzikir yang bisa anda amalkan di hari-hari tasyrik yaitu:

  • Takbir muqoyyad yakni dzikir yang bisa Anda lakukan selepas menunaikan shalat fardhu. Dzikir ini bisa Anda lakukan hingga hari tasyrik berakhir sebagaimana anjuran para ulama yang juga diriwayatkan Umar, Ali, dan Ibnu Abbas.
  • Tasmiyah (bismillah) dan takbir saat penyembelihan hewan kurban yang bisa Anda lakukan hingga hari tasyrik terakhir yaitu tanggal 13 Dzulhijjah.
  • Dzikir saat akan makan dan minum dengan menyebut nama Allah dengan ucapan Berdzikir setelah makan dan minum dengan mengucapkan Alhamdulillah.
  • Bagi Anda yang menunaikan ibadah haji, Anda bisa berdzikir dengan takbir saat melakukan proses lontar jumroh pada hari tasyrik.

3. Hari Melontar Jumroh di Mina

Satu lagi keistimewaan hari tasyrik yakni bertepatan dengan hari paling utama untuk melakukan lontar jumrah. Waktu terbaik melempar jumroh yaitu saat matahari mulai tergelincir dan terbenam di ufuk barat.

Pilihan waktu yang bertepatan dengan hari tasyrik berdasar pada riwayat Ibnu Abbas. Beliau berucap bahwa Baginda Rasulullah SAW memulai melempar jumroh saat matahari tergelincir atau setelah matahari tergelincir. (HR Ahmad, Ibnu Majah, At Tirmidzi. Hadits ini termasuk hadits hasan).

Hadits riwayat Bukhari semakin memperjelas waktu utama dalam melempar jumroh.

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُسْأَلُ يَوْمَ النَّحْرِ بِمِنَى فَيَقُوْلُ لاَحَرَجَ فَسَأَلَهُ رَجُلٌ فَقَالَ حَلَقْتُ قَبْلَ أَنْ أَذْبَحَ قَالَ اِذْبَحْ وَلاَ حَرَجَ فَقَالَ رَمَيْتُ بَعْدَ مَاأَمْسَيْتُ فَقَالَ لاَ حَرَجَ

“Adalah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Salam ditanya pada hari nahar di Mina, maka beliau bersabda: “Tidak mengapa”. Lalu seseorang bertanya kepadanya seraya berkata: “Saya bercukur sebelum menyembelih kurban?”.

Maka Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Salam bersabda: “Sembelihlah, dan tidak mengapa”. Lalu seseorang berkata: “Saya melontar setelah sore?”. Maka Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Salam bersabda: “Tidak mengapa“. (Hadits Riwayat Bukhari)

Waktu terbaik lain untuk melontar jumroh yaitu di hari tasyrik di siang hari. Namun karena kepadatan jamaah haji meningkat di siang hari maka tetap boleh melempar jumroh saat malam hari.

4. Hukum yang Sama dengan Idul Adha

Hari tasyrik yang jatuh bertepatan selepas hari Idul Adha membuat keutamaan hari ini tidaklah jauh berbeda. Beberapa ulama seperti Imam Nawawi berpendapat bahwa hari tasyrik memiliki kesamaan dengan hari Idul Adha terkait hukum.

Di hari tasyrik, takbir dikumandangkan setiap waktu seperti saat hari raya Idul Adha. Kemudian pada hari tasyrik terdapat larangan berpuasa sama seperti hari Idul Adha. Di hari tasyrik maupun Idul Adha kaum muslimin bisa menikmati makan dan minum tanpa harus berpuasa.

Amalan-amalan sunnah pada hari tasyrik dan Idul Adha juga sama. Seperti, memperbanyak dzikir, memakai pakaian terbaik dan berhias, menyembelih hewan qurban, bersyukur dan memperbanyak ibadah.

“Ibnu Abi Jamrah mengatakan, ‘Hadits ini menunjukkan bahwa amal apapun pada Hari Tasyrik lebih utama daripada amal yang sama di luar Hari Tasyrik,’” (Al-Asqalani, 2004 M/1424 H: II/527). Segala amalan di hari Idul Adha juga ulama anjurkan untuk dilakukan pada hari tasyrik di bulan Dzulhijjah.

5. Anjuran Memperbanyak Berdoa Kepada Allah

Fakta Hari Tasyrik Pedro Lima on Unsplash 

Baca Juga: 15 Doa Pendek Harian Yang Mudah Dihafalkan untuk Anak-Anak

Anda juga tidak boleh melewatkan keutamaan hari tasyrik yang satu ini. Para ulama menganjurkan untuk memperbanyak berdoa kepada Allah terutama doa sapu jagad berikut.

“Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah wa fil aakhirati hasanah waqinaa ‘adzaaban naar”.

Artinya: “Ya Allah, berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungilah kami dari siksa api neraka”.

Ada alasan kenapa doa di atas mendapat sebutan sapu jagad. Hal ini karena di dalamnya sudah mencakup permohonan kebaikan tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat. Doa tersebut juga paling sering Nabi Muhammad SAW lantunkan

Anas bin Malik mengatakan:

كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ»

Doa yang paling banyak dilantunkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah  “Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah wa fil aakhirati hasanah waqinaa ‘adzaaban naar”. (HR. Bukhari 6389 dan Muslim 2690).

Anjuran mengamalkan doa sapu jagat ini juga ada dalam Al Hadits yang Abu Ahmad Muhammad Naufal tulis. Dalam buku kumpulan doa mustajab tersebut, doa sapu jagat jadi salah satu doa pilihan yang orang mukmin panjatkan selepas menunaikan ibadah haji.

Saat seorang mukmin membaca doa sapu jagat maka Allah SWT memuji dengan berkata “bagi mereka adalah bagian (balasan) dari apa yang mereka kerjakan”, (QS Al Baqarah: 202).

Keutamaan doa ini akan membuat orang yang melafalkannya akan mendapatkan kebaikan di dunia dan terhindar dari segala bentuk kejelekan di dunia.

Adapun kebaikan dunia yang dimaksud termasuk kesehatan, kecukupan atas kebutuhan dunia, kedudukan, hingga jabatan yang tinggi. Kebaikan akhirat meliputi keselamatan dari hari kiamat, nikmat kubur, kemudahan saat menghadapi hisab, hingga selamat dari siksaan api neraka dan menikmati alam surga.

Kemuliaan dan keistimewaan hari tasyrik membuat doa-doa yang umat muslimin panjatkan insya Allah bisa terkabul. Jadi jangan sampai Anda melewatkan hari-hari tasyrik dengan segala amalan baik yang bisa Anda lakukan. Bila Anda masih ragu untuk melakukannya, Anda bisa berkonsultasi pada ahlinya.

Penjelasan mengenai hari tasyrik tentunya membuat Anda tahu segala keutamaan dan keistimewaan 3 hari selepas hari raya Idul Adha. Masih ada banyak lagi hari-hari penting Islam lainnya yang umat muslimin nantikan setiap tahunnya. Tandai kalender Anda tanggal hari tasyrik untuk memaksimalkan amalan di hari tasyrik.

Apa saja fakta dari hari tasyrik?

1. Larangan Berpuasa di Hari Tasyrik 2. Perbanyak Dzikir dan Takbir di Hari Tasyrik 3. Hari Melontar Jumroh di Mina 4. Hukum yang Sama dengan Idul Adha 5. Anjuran Memperbanyak Berdoa Kepada Allah

Kapan hari tasyrik berlangsung?

Hari tasyrik yang jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah tepat setelah hari Idul Adha dan hari melempar jumrah di Mina menjadi hari istimewa. Surat Al Baqarah ayat 203 menandai hari tasyrik sebagai hari penting Islam.

Apa saja contoh dzikir yang disarankan pada hari tasyrik?

Takbir muqoyyad yakni dzikir yang bisa Anda lakukan selepas menunaikan shalat fardhu. Dzikir ini bisa Anda lakukan hingga hari tasyrik berakhir sebagaimana anjuran para ulama yang juga diriwayatkan Umar, Ali, dan Ibnu Abbas. Tasmiyah (bismillah) dan takbir saat penyembelihan hewan kurban yang bisa Anda lakukan hingga hari tasyrik terakhir yaitu tanggal 13 Dzulhijjah. Dzikir saat akan makan dan minum dengan menyebut nama Allah dengan ucapan Berdzikir setelah makan dan minum dengan mengucapkan Alhamdulillah. Bagi Anda yang menunaikan ibadah haji, Anda bisa berdzikir dengan takbir saat melakukan proses lontar jumroh pada hari tasyrik.