Tidak banyak orang tua yang menyadari bahwa kebutuhan anak bukanlah sebatas pemenuhan sandang, pangan, dan papan saja. Hal yang sering terabaikan adalah perhatian. Padahal, ada banyak dampak kurang kasih sayang bagi anak.

Sebenarnya, memberikan kasih sayang pada anak sama pentingnya dengan kebutuhan makan. Bahkan, kekurangan dalam hal ekonomi dapat tertutupi melalui perhatian dan cinta yang melimpah. Sementara hal ini tidak berlaku sebaliknya.

Penyebab Anak Merasa Kurang Kasih Sayang

dampak kurang kasih sayang bagi anak - Sekolah Prestasi GlobalPhoto by Tanaphong Toochinda on Unsplash

Kadang, orang tua tidak menyadari bahwa anaknya sedang merasa kurang kasih sayang. Kondisi tersebut bisa terjadi akibat beberapa hal di bawah ini.

1. Orang Tua Terlalu Sibuk

Sebagai orang dewasa, tentu ada banyak tanggung jawab yang perlu segera mendapat penyelesaian dan membuat sibuk. Kalaupun ada waktu luang, dengan alasan me time, tidak jarang orang tua lebih memilih memanjakan diri sendiri.

Lantas, kapan waktu untuk memperhatikan anak? Sementara anak sangat membutuhkan perhatian, sentuhan, dan kesempatan untuk didengar.

2. Membebani Mereka dengan Pekerjaan

Anda memberikan tugas menyapu rumah atau mencuci piring kepada anak perempuan? Lantas, bagaimana dengan anak laki-laki? Melatih terampil melakukan pekerjaan rumah sangat baik, asalkan menerapkan yang sama untuk semua anak.

Jika hanya anak perempuan saja yang mendapat beban itu, tentu akan membuatnya merasa mendapat perlakuan berbeda. Lambat laun, bisa muncul rasa kurang kasih sayang.

3. Melarang Anak Menunjukkan Emosi

Hal ini sering terjadi pada anak laki-laki. Mereka kerap merasa kurang mendapatkan kasih sayang dari orang tua, karena tidak bisa leluasa menunjukkan emosi. Misalnya, Anda melarang menangis, marah, dan lainnya. Padahal emosi ini juga penting.

Alih-alih melarang, ada baiknya Anda mendampingi anak untuk mampu mengelola emosinya. Dengan demikian, selain lebih terampil mengendalikan suasana hati, kedekatan dengan orang tua pun terjalin baik.

4. Menetapkan Ekspektasi Tinggi pada Anak

Banyak orang tua yang menuntut anaknya menjadi sesuai dengan keinginan ayah bunda. Apabila gagal memenuhinya, ia akan mendapat teguran, amarah, bahkan hinaan. Hal ini jelas akan membuat anak merasa tidak mendapat kasih sayang.

Jadi, sebaiknya hindari menetapkan tuntutan yang tidak sesuai kemampuan anak. Memacu mereka untuk berprestasi adalah hal baik. Namun, jika anak gagal mencapainya, jangan memarahi, melainkan mendukungnya untuk lebih maju.

Dampak yang Timbul Akibat Kurang Kasih Sayang pada Anak

dampak psikologis anak kurang kasih sayang - Sekolah Prestasi GlobalPhoto by Annie Spratt on Unsplash

Setelah memahami penyebab anak merasa kurang kasih sayang, kini saatnya Mengetahui dampaknya terhadap mereka. Kami telah merangkum beberapa di bawah ini

1. Menurunnya Tingkat Percaya Diri

Sayang sekali, jika kurang mendapat cinta dan perhatian, anak akan mengalami krisis percaya diri. Dia merasa dirinya tidak layak, sehingga tidak nyaman saat berada di tengah orang lain.

Apabila berlanjut, kondisi ini bisa mengakibatkan anak-anak menarik diri dari pergaulan. Justru langkah tersebut akan memperparah perasaannya. Semakin lama, ia kian terpuruk dan menutup diri.

Ada baiknya, sebagai orang tua segera tanggap jika anak tampak mulai enggan bermain. Dekati dan berikan perhatian agar ia mau menyampaikan keluh kesahnya. Saat dia merasa bahwa ada yang mendukung, pasti rasa percaya diri akan muncul.

2. Tidak Mampu Menunjukkan Potensi Diri

Selanjutnya, salah satu efek buruk dari menurunnya rasa percaya diri adalah ketidakmampuan anak dalam menunjukkan potensinya. Alhasil, seolah-olah dia tampak tidak bisa melakukan apa pun.

Hal ini jelas akan membuat anak semakin minder. Bahkan, apabila salah menghadapinya, bisa-bisa dia akan putus asa karena merasa tidak memiliki kemampuan apa pun.

Apabila menghadapi kondisi anak yang minder, sebaiknya segera mendampingi. Berikan limpahan kasih sayang dan dukungan semangat. Bantu mereka untuk mengenali dan menggali potensi dirinya.

3. Tidak Memiliki Keterampilan Kognitif

Satu lagi risiko dampak yang mungkin terjadi jika anak merasa kurang kasih sayang, yaitu menurunnya keterampilan kognitif. Artinya, anak akan mengalami kesulitan untuk konsentrasi dan belajar.

Jika berlarut-larut, efeknya akan tampak pada nilainya yang terus menurun. Sayangnya, hanya sedikit orang dewasa di sekitarnya mampu menghadapi dengan baik. Sisanya justru menyalahkan dan menghakimi atas nilai sekolahnya yang buruk.

Sebenarnya, jika nilai anak cenderung mengalami penurunan, harusnya orang tua waspada. Ajak anak berdiskusi agar menyampaikan masalah dan kesulitannya dalam belajar. Jadi, bisa menemukan solusi sebelum nilainya makin buruk.

4. Suka Membolos

Dampak lain yang mungkin terjadi adalah kecenderungan anak untuk membolos. Biasanya ini karena dia merasa tertekan ketika berada di sekolah. Umumnya yang sering melakukan hal ini adalah anak usia remaja.

Ego dalam diri mereka mulai tumbuh, tetapi sayang, akibat kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua, justru menjadi sikap pemberontak. Kebiasaan membolos ini harus mendapat perhatian khusus, karena merupakan akar kenakalan lainnya.

5. Mengembangkan Sikap Permusuhan dan Agresif

Berikutnya, dampak psikologis anak kurang kasih sayang yang sering terjadi adalah tumbuhnya sikap agresif. Anak menjadi sering memancing permusuhan, bahkan jadi suka menyerang temannya. Hal ini karena dia ingin menyalurkan kekecewaannya.

Mereka merasa bahwa tidak ada yang menyayangi, sehingga harus bisa membentengi perasaannya sendiri. Menurut mereka, permusuhan merupakan jalan pintas untuk menjaga dari rasa sakit

Namun, di masyarakat, anak yang agresif dan suka berkelahi langsung akan mendapat cap nakal. Mereka akan dijauhi teman-temannya. Pada kondisi ini, justru anak tersebut semakin merasa tidak mendapat kasih sayang.

6. Suka Mem-bully

Saat ini, banyak sekali kasus bullying di sekolah. Apabila mencermatinya, kebanyakan pelaku perundungan tersebut justru anak-anak yang tidak mendapatkan cukup kasih sayang. Akibatnya perilaku mereka menjadi suka menyakiti, baik fisik maupun verbal.

Hal ini bisa terjadi karena anak-anak yang kurang kasih sayang tersebut tidak memahami empati. Jadi, mereka justru mendapat kepuasan dari menindas orang lain.

7. Mudah Terpengaruh Pergaulan Buruk

Selanjutnya, dampak anak kurang kasih sayang adalah membuat mereka mudah terseret pergaulan toxic. Artinya, anak-anak ini akan mudah bergaul dengan individu negatif seperti perokok, pemabuk, bahkan melakukan kejahatan.

Selain itu, apabila membangun hubungan pertemanan, akan terjebak dan sulit membebaskan diri meskipun disakiti. Bisa juga sebaliknya, justru dialah yang menyakiti temannya.

8. Menjadi Sosok yang Posesif

Dampak lain yang mungkin terjadi ketika seorang anak merasakan kurangnya kasih sayang orang tua adalah dia akan tumbuh menjadi pribadi possessif. Bisa jadi sikap tersebut muncul kepada teman atau pasangannya Saat dewasa nanti.

Sikap tersebut tentu akan membuat teman atau pasangannya merasa tidak nyaman. Apalagi jika berlebihan hingga cenderung melakukan kekerasan apabila merasa terabaikan.

9. Memiliki Gangguan Kesehatan Mental

Pada anak tertentu, perasaan tidak mendapat kasih sayang ini bisa berakibat munculnya gangguan kesehatan mental. Bentuknya bisa berupa depresi, anxiety, maupun bipolar.

Hal ini akibat dari kurangnya hormon serotonin yang bisa membuat seseorang merasa bahagia. Gangguan mental yang berlebihan bisa mengganggu kehidupan anak tersebut, sehingga perlu penanganan dengan segera.

10. Hilangnya Ikatan Batin dengan Orang Tua

Dampak lain dari kurangnya kasih sayang yang cukup merugikan adalah hilangnya ikatan batin antara orang tua dan anak. Akhirnya mereka akan merasakan asing di rumah, sehingga lebih suka berada di luar.

Selanjutnya, apabila memiliki masalah, mereka tidak akan berdiskusi dengan orang tua, tetapi justru membicarakannya bersama orang lain. Sisi buruknya adalah apabila orang tersebut kurang bertanggung jawab, bisa memberikan saran salah.

4 Cara Mencegah Anak Kurang Kasih Sayang

Melihat begitu banyak dampak buruk jika anak merasa kurang mendapat kasih sayang, sebaiknya orang tua segera berubah. Jika Anda ingin membangun hubungan yang kuat dan menyenangkan bersama anak, cobalah cara ini.

1. Luangkan Waktu untuk Mengobrol

Anak kecil, bahkan hingga remaja, tetap membutuhkan perhatian. Oleh sebab itu, luangkan waktu untuk menjadi pendengar mereka. Biarkan mereka menceritakan apa pun, terutama kejadian hari itu.

Hindari menghakimi perasaan maupun sikap mereka. Pastikan Anda hanya bertindak sebagai pendengar. Saat mereka sudah selesai bercerita, barulah beri masukan seperlunya.

2. Makan Bersama Bisa Jadi Momen Ideal

Salah satu momen menyenangkan untuk berkumpul dengan keluarga adalah saat makan bersama. Akan lebih efektif jika setelah itu menyempatkan bercengkerama bersama. Manfaatkan momen ini untuk saling mendekatkan diri.

Obrolkan bahasan yang ringan dan membuat nyaman. Selain itu, tambahkan suasana humor dengan candaan umum yang tidak menyakiti.

Cara ini untuk membuat anak merasa nyaman berada dekat dengan orang tuanya. Tidak ada salahnya, sesekali memberikan sentuhan kasih sayang seperti mengusap punggung, kepala, atau memberikan pelukan kepada mereka.

3. Buat Kegiatan Bersama

Mengerjakan pekerjaan rumah bersama juga bisa menjadi momen kedekatan anak dengan orang tua. Contohnya mencuci mobil, membersihkan kebun, atau melakukan hobi bersama.

Semakin sering kehadiran orang tua dalam kegiatan anak, dia pun lebih merasa mendapatkan perhatian dan kasih sayang. Selain itu, saat mengerjakan pekerjaan rumah, anak tidak merasa terbebani karena melakukannya bersama Anda.

4. Beribadah Bersama

Cara lainnya yang cukup efektif adalah membiasakan untuk beribadah bersama seluruh anggota keluarga. Selain mendekatkan diri kepada Tuhan, hubungan anak dan orang tua juga makin erat.

Dampingi anak agar rajin beribadah, karena bisa membantu menjaga kestabilan emosi mereka. Berbagai nilai positif pun akan tertanam pada diri anak tersebut.

Kesimpulan

Tidak jarang, orang tua terlalu sibuk, atau menuntut anak secara berlebihan. Akibatnya secara tidak sengaja membuat mereka merasa kurang kasih sayang. Hal ini terbukti bisa membawa dampak buruk pada sikap maupun karakteristik anak.

Apabila berlarut-larut kondisi ini bisa membuat perubahan perilaku, bahkan membuat anak menjadi mudah terpengaruh pergaulan negatif.

Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya orang tua meluangkan waktu lebih banyak untuk membangun kedekatan dengan anaknya. Komunikasi yang baik juga bisa menjadi kunci utama agar anak merasa disayangi.

Ada baiknya, saat momen berkumpul keluarga, hindarkan masing-masing sibuk dengan gadget. Terapkan ‘puasa’ ponsel baik bagi anak maupun Anda sebagai orang tua. Jadi, semua orang akan mendapatkan porsi perhatian yang tepat.

Tidak hanya di rumah, sekolah juga perlu menciptakan lingkungan yang kondusif agar anak merasa aman, nyaman, dan mendapat perhatian. Kami di Sekolah Prestasi Global sangat menyadari hal itu.

Kami menjalin kedekatan efektif antara guru dan murid, sehingga mereka tidak merasa terabaikan. Hal ini demi mewujudkan siswa yang percaya diri, bersikap dan mental baik, serta berprestasi optimal.

Oleh sebab itu, sinergi antara orang tua dan sekolah, perlu untuk menghindari dampak kurang kasih sayang bagi anak. Perhatian dan cinta yang penuh akan membuat mereka tumbuh menjadi insan terbaik di masa depan.

Baca Juga: 7 Kebiasaan yang Dapat Memperkuat Hubungan Anak dan Orang Tua

Apa penyebab anak merasa kurang kasih sayang?

Kadang, orang tua tidak menyadari bahwa anaknya sedang merasa kurang kasih sayang. Kondisi tersebut bisa terjadi akibat orang tua terlalu sibuk, sebagai orang dewasa, tentu ada banyak tanggung jawab yang perlu segera mendapat penyelesaian dan membuat sibuk. Selanjutnya, membebani mereka dengan pekerjaan, melarang anak menunjukkan emosi, menetapkan ekspektasi tinggi pada anak.

Apa penyebab anak suka membolos?

Biasanya ini karena dia merasa tertekan ketika berada di sekolah. Umumnya yang sering melakukan hal ini adalah anak usia remaja. Ego dalam diri mereka mulai tumbuh, tetapi sayang, akibat kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua, justru menjadi sikap pemberontak. Kebiasaan membolos ini harus mendapat perhatian khusus, karena merupakan akar kenakalan lainnya.

Bagaimana cara mencegah anak kurang kasih sayang?

Melihat begitu banyak dampak buruk jika anak merasa kurang mendapat kasih sayang, sebaiknya orang tua segera berubah. Jika Anda ingin membangun hubungan yang kuat dan menyenangkan bersama anak, maka luangkan waktu untuk mengobrol, makan bersama bisa jadi momen ideal, dan buat kegiatan bersama, beribadah bersama.