Telur merupakan salah satu makanan sumber protein yang bagus untuk kesehatan tubuh. Mengonsumsi telur memberikan banyak manfaat. Namun, ternyata ada bahaya mengonsumsi telur lho, terutama jika dikonsumsi terlalu sering.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui porsi yang tepat agar tidak tidak ada dampak negatif makan telur setiap hari bagi tubuh.

Fakta Tentang Telur

Salah satu sumber protein hewani yang menyehatkan terdapat pada telur. Selain bergizi, pengolahannya juga cenderung mudah sehingga sering dijadikan andalan untuk menu makan sehari-hari. Baik untuk sarapan, makan siang, maupun makan malam. Setiap butir telur mengandung 70 kalori.

Biasanya telur juga banyak orang-orang gunakan sebagai salah satu menu diet. Terlebih lagi mengonsumsi telur terutama bagian kuningnya juga dapat memberi manfaat untuk menurunkan risiko jantung, kanker, dan stroke. Selain mengandung protein, di dalamnya juga terdapat kandungan vitamin B, vitamin D, dan selenium.

Manfaat Mengonsumsi Telur

Manfaat Mengonsumsi Telur-PRESGO

Photo by Louis Hansel on Unsplash

Secara umum, telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang bagus untuk tubuh. Kandungan gizi ketika mengonsumsi telur dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, di antaranya:

1. Tubuh Menjadi Lebih Berenergi

Dengan mengonsumsi telur, maka dapat menjadi suntikan energi yang bagus terutama ketika banyak aktivitas. Telur mengandung kombinasi protein dan lemak yang cukup lambat untuk dicerna daripada karbohidrat. B12 yang terdapat di dalam telur juga mampu menyediakan cadangan energi dalam waktu beberapa jam ke depan.

2. Menjaga Sistem Kekebalan Tubuh

Manfaat lainnya dari mengonsumsi telur adalah untuk mendukung sistem kekebalan tubuh. Dengan keragaman nutrisi yang terdapat di dalamnya, maka tubuh pun memiliki kemampuan terbaik untuk melawan berbagai jenis penyakit. Apalagi telur juga memiliki konsentrasi vitamin A, D, dan A yang bagus untuk fungsi sistem kekebalan.

3. Menyehatkan Kulit dan Rambut

Bagi yang ingin mendapatkan kulit wajah yang cerah dan halus, maka telur bisa menjadi bahan alami yang bisa Anda manfaatkan. Telur bisa menjadi bahan masker alami dengan campuran beberapa bahan lainnya seperti lemon atau jeruk nipis. Cukup oleskan pada wajah dan bilas hingga bersih, maka kulit pun menjadi lebih halus.

Agar hasilnya maksimal, maka lakukan langkah tersebut secara rutin. Selain bagus untuk kulit wajah, telur juga mengandung protein dan biotin yang bagus untuk merangsang pertumbuhan rambut. Bahkan telur juga mengandung antioksidan sehingga bagus untuk melawan radikal bebas penyebab rusaknya sel.

Apakah Aman Mengonsumsi Telur Setiap Hari

Segala sesuatu yang berlebihan memang kurang bagus baik dalam hal apapun itu, termasuk mengkonsumsi telur. Sebenarnya belum ada penelitian yang lebih jelas terkait apa efek makan telur setiap hari.

Dalam sebuah studi yang dimuat American Journal of Clinical Nutrition, justru mengonsumsi telur tidak ada kaitannya dengan meningkatnya risiko penyakit jantung. Meskipun setiap hari makan satu butir telur.

Sehingga, anggapan bahwa mengonsumsi telur setiap hari dapat memicu meningkatnya kolesterol dalam darah bisa dipatahkan melalui studi tersebut.

Selain itu, terdapat studi lainnya menyebutkan bahwa telur dapat memberikan dampak rasa kenyang lebih lama sehingga porsi makan lebih sedikit. Maka tak heran jika telur banyak direkomendasikan sebagai menu diet. Karena ketika rasa kenyang lebih lama, maka keinginan untuk makan banyak pun menjadi berkurang.

Namun, perlu dipahami bahwa di dalam telur terdapat 180 miligram kolesterol. Sementara itu, jumlah maksimal kolesterol pada tubuh adalah 300 mg. Jumlah tersebut adalah untuk kondisi tubuh yang normal.

Berbeda dengan penderita diabetes, kolesterol, dan jantung. Maka jumlah maksimal yang boleh dikonsumsi adalah 300 miligram. Karena jika berlebihan maka dapat memicu penumpukan kolesterol yang dapat meningkatkan resiko berbagai jenis penyakit.

Bahaya Sering Mengonsumsi Telur

Bahaya Sering Mengonsumsi Telur-PRESGO

Photo by Tamanna Rumee on Unsplash

Telur menjadi salah satu bahan makanan yang cocok di lidah banyak orang. Selain murah dan ekonomis, cara memasak telur juga praktis dan bisa dikreasikan menjadi berbagai menu.

Namun, perlu diingat bahwa Anda perlu memasaknya dengan benar. Sebab, bahaya mengonsumsi telur mentah bisa mengintai. Telur mentah bisa mengandung sejenis bakteri patogen yang disebut Salmonella, yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Selain itu, ada juga beberapa konsekuensi jika terlalu banyak mengonsumsi telur.

1. Meningkatkan Berat Badan

Telur memang menjadi salah satu menu andalan yang bagus untuk diet. Namun, jika jumlahnya terlalu banyak maka dapat memicu kelebihan berat badan. Hal ini mengingat kandungan kalori di dalam sebutir telur cukup tinggi.

Semakin banyak mengonsumsi telur, maka jumlah kalori dalam tubuh pun akan ikut meningkat. Alhasil kandungan lemak pun menjadi semakin tinggi dan berat badan bertambah. Batas makan telur sehari adalah tidak lebih dari dua butir dalam satu hari atau lebih jarang, misalnya 2-3 hari sekali saja.

2. Menimbulkan Jerawat

Bahaya makan telur setiap hari berikutnya adalah timbulnya masalah pada kulit wajah. Jerawat yang meradang menjadi salah satu masalah yang cukup membuat penampilan menjadi kurang percaya diri. Salah satu dampak terlalu banyak mengonsumsi telur setiap hari adalah dapat menimbulkan jerawat.

Efek makan telur pada wajah memang tidak menyebabkan munculnya jerawat secara langsung. Namun, jika Anda sudah memiliki jerawat, maka telur dapat membuatnya menjadi semakin memburuk.

Hal ini bisa terjadi karena telur mengandung protein yang sulit dicerna, sehingga menyebabkan tersumbatnya sistem limfatik. Bisa juga karena “teman” makan telur adalah makanan tinggi karbohidrat, yang dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh. Dampaknya laju produksi kelenjar minyak pun makin meningkat dan kulit menjadi berminyak.

Secara tidak langsung hal tersebut dapat mengundang bakteri sehingga memicu timbulnya jerawat di kulit. Bagi Anda yang memiliki kondisi kulit wajah cukup sensitif terhadap jerawat, maka lebih baik batasi jumlah telur yang dikonsumsi setiap hari.

3. Meningkatkan Kolesterol

Di dalam telur terdapat kandungan kalori yang cukup tinggi. Jika Anda mengonsumsi telur setiap hari dalam jumlah banyak, maka dapat memicu meningkatnya kolesterol dalam tubuh. Setiap satu butir telur mengandung kurang lebih 180 miligram kolesterol.

Batas maksimal yang masuk dalam anjuran adalah enam butir telur dalam seminggu. Jumlah tersebut tetap harus Anda imbangi dengan aktivitas olahraga yang rutin. Karena penting untuk menjaga tingkat kolesterol agar jangan sampai di atas 200 miligram per harinya.

Jika terlalu banyak makan telur, maka otomatis jumlah kolesterol pun akan mengalami kelebihan. Hal tersebut pada akhirnya dapat menyebabkan tubuh mengalami peningkatan jumlah kolesterol dan berisiko terkena serangan jantung.

4. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Penyakit jantung berkaitan dengan kolesterol. Ketika mengonsumsi telur terlalu banyak setiap hari, maka otomatis jumlah kolesterol pada tubuh pun akan ikut meningkat. Kadar kolesterol yang meningkat akan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Namun, jika mengonsumsi telur dalam jumlah rendah hingga sedang, maka hal tersebut tidak akan berhubungan dengan meningkatnya risiko penyakit jantung dan diabetes. Bagi yang tidak memiliki masalah kesehatan seperti jantung atau penyakit gula, maka boleh mengonsumsi hingga enam telur per minggu.

Sementara itu, bagi yang memiliki riwayat masalah kesehatan tersebut sebaiknya mengurangi konsumsi jumlah telur dengan batas maksimal empat telur seminggu.

5. Menimbulkan Alergi

Bagi sebagian orang, ada makanan tertentu yang dapat menyebabkan timbulnya reaksi alergi. Mengonsumsi telur unggas pun bisa menimbulkan alergi bagi beberapa orang. Reaksi tersebut bisa muncul karena sistem imun bereaksi secara berlebihan ketika tubuh menerima banyak kandungan protein dari telur.

Beberapa gejala yang mungkin akan timbul bagi yang terkena alergi seperti batuk, ruam merah, hingga sesak napas. Bahkan bagi sebagian orang bisa menimbulkan reaksi yang cukup parah seperti syok anafilaksis.

Anafilaktik atau anafilaksis merupakan syok yang bisa terjadi karena reaksi alergi berat. Reaksi tersebut dapat menyebabkan tekanan darah menurun secara drastis dan saluran pernapasan menyempit. Syok anafilaksis bahkan bisa terjadi hanya dalam hitungan menit dan bisa berpotensi terjadi kembali dalam kurun waktu 12 jam.

Penanganan reaksi alergi yang cukup berat ini membutuhkan konsultasi dan pemantauan dari dokter. Jika mengalami gejala tersebut maka segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

6. Hormon Menjadi Tidak Seimbang

Rata-rata peternak telur biasanya akan menyuntikkan hormon pada unggas dalam produksi telur nonorganik. Hormone yang mereka suntikkan tersebut nantinya akan ikut terbawa ke dalam kandungan telur.

Jika Anda terlalu banyak mengkonsumsi telur nonorganik, maka aktivitas hormonal di dalam tubuh pun akan ikut terganggu. Hormon akan menjadi lebih mudah naik turun terutama pada wanita. Sebaiknya imbangi konsumsi protein hewani dengan memperbanyak sayur atau buah sehingga dapat mengurangi efek samping ini.

Aturan Mengonsumsi Telur yang Tepat

Telur menjadi salah satu makanan sehat yang banyak dianjurkan untuk konsumsi sehari-hari. Namun, mengonsumsi telur juga harus dengan cara pengolahan yang tepat. Cara terbaik untuk memasaknya adalah dengan tidak menambahkan garam maupun lemak.

 

Berikut ini beberapa cara pengolahan dan cara mengonsumsi telur yang tepat agar gizinya dapat terserap secara maksimal ke dalam tubuh, di antaranya:

  1. Merebus telur tanpa tambahan garam.
  2. Membuat menu orak-arik telur tanpa mentega dan sebagai gantinya bisa menggunakan susu rendah lemak
  3. Sebaiknya hindari menggoreng telur karena hal tersebut dapat meningkatkan sekitar 50% kandungan lemak di dalamnya.
  4. Simpan telur di tempat yang aman dalam kondisi kering dan sejuk seperti lemari es.
  5. Saat akan memegang telur maupun sesudahnya sebaiknya bersihkan semua permukaan piring dan peralatan lainnya serta cuci tangan hingga bersih
  6. Hindari mengonsumsi telur yang telah melewati tanggal kadaluarsa.
  7. Jangan campur telur dengan makanan lain saat masih dalam cangkang maupun setelah pecah.
  8. Hindari mengonsumsi telur mentah yang cangkangnya rusak karena kotoran dan bakteri dapat berpotensi masuk ke dalamnya.
  9. Perhatikan kualitas telur yang akan Anda konsumsi baik dari segi warna, kulit yang tidak retak, serta baunya

Anjuran

Meskipun tidak ada larangan pasti, namun sebaiknya mengonsumsi telur tetap harus dibatasi. Terutama bagi yang sudah memiliki masalah atau gangguan kesehatan tertentu. Perlu Anda ketahui bahwa mengonsumsi telur sebanyak satu butir dalam satu hari tidak terlalu memberikan dampak signifikan pada peningkatan kadar kolesterol.

Bahkan dalam sebuah penelitian juga menyebutkan bahwa makan telur sebanyak tiga butir dalam satu hari pun tidak terlalu memberikan dampak besar pada kolesterol. Kendati demikian sebaiknya konsumsi lebih banyak pada bagian putihnya agar tubuh tidak terlalu banyak menyimpan kolesterol.

Memang jumlah kolesterol pada kuning telur masih di bawah batas maksimal. Namun, Anda juga harus memperhatikan asupan makan lain seperti daging, sayur, maupun camilan lainnya. Sehingga untuk mencegah terjadinya peningkatan kolesterol, maka pahami bahaya mengonsumsi telur terlalu sering.

Baca juga : Sereal Sebagai Menu Sarapan Setiap Pagi, Apakah Baik untuk Kesehatan si Kecil?

1. Apa saja manfaat mengonsumsi telur?

Manfaat yang dapat diperoleh oleh tubuh saat mengonsumsi telur ialah tubuh menjadi lebih berenergi, kasiat yang terdapat pada telur dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh, selain itu telur juga dapat menyehatkan kulit dan rambut.

2. Apa bahaya terlalu sering mengonsumsi telur?

Bahaya yang dapat terjadi ketika terlalu sering mengonsumsi telur ialah dapat meningkatkan berat badan, menimbulkan jerawat, meningkatkan kolesterol, meningkatkan risiko penyakit jantung, menimbulkan alergi dan hormon menjadi tidak seimbang.

3. Berapa batasan yang ideal untuk mengonsumsi telur?

Batas makan telur sehari adalah tidak lebih dari dua butir dalam satu hari atau lebih jarang, misalnya 2-3 hari sekali saja.