Kegagalan, apakah Anda pernah mengalami kegagalan dalam menjalani kehidupan ? Pasti semua orang pernah mengalami yang namanya kegagalan baik itu kegagalan dalam skala yang kecil maupun dalam skala yang besar. Menerima kegagalan memang sangat sulit, seringkali kita lihat orang yang gagal menjadi stres, depresi, bahkan sampai mengalami gangguan jiwa.

Hal tersebut dapat terjadi apabila seseorang tidak memiliki manajemen dalam menghadapi suatu kegagalan sehingga mentalnya tidak kuat. Tentu hal tersebut tidak ingin terjadi kepada Anda apalagi anak-anak Anda. Setiap orang pasti mengalami kegagalan entah cepat atau lambat. Oleh karena itu semua orang pun harus mempersiapkan mentalnya.

Mempersiapkan mental untuk dapat menerima kekalahan memang sangat sulit apabila dilakukan saat dewasa, oleh karena itu sangat penting diajarkan sejak dini untuk anak-anak. Anak-anak belum dapat melakukan pemikiran-pemikiran yang realistis oleh karena itu Anda sebagai orang tua harus tanggap dan mulai mengarahkan anak Anda untuk memiliki mental yang kuat.

Sebagai orang tua harus mengarahkan anak-anaknya untuk selalu berpikir dengan baik dan jernih. Tidak hanya pikiran saja, akan tetapi hati pun juga harus dipersiapkan. Berikut beberapa ulasan mengenai cara mengajarkan anak mengatasi kegagalan kepada Anak :

Pentingnya Orang Tua Mengajarkan Anda dalam Mengatasi Kegagalan

Prestasi Global - 5 Cara Mengajarkan Anak Mengatasi Kegagalan

Sebelum mengarah pada cara mendidik anak yang tepat untuk mengatasi kegagalan, akan lebih lagi jika Anda mengetahui terlebih dahulu mengenai pentingnya orang tua mengajarkan Anak dalam mengatasi kegagalan. Seperti yang telah disinggung sedikit di atas bahwa mengajari anak untuk mengatasi kegagalan sangat penting karena pada usia ini, anak-anak dapat memahami dengan baik dan mudah terpatri dalam pikiran.

Dengan pembentukan mental yang baik sejak dini membuat anak teringat terus dalam manajemen pikiran serta hati saat mengalami kekalahan atau kegagalan. Pelajaran ini sangat penting untuk anak-anak sebagai bekal menghadapi kegagalan yang pasti terjadi entah cepat atau lambat.

Yang Terjadi Apabila Anak Dididik untuk Selalu Menjadi Pemenang

Anak tidak boleh selalu dididik untuk terus menerus menjadi pemenang, menjadi seseorang yang nomor satu, dan juga ambisius dalam mengerjakan sesuatu. Hal ini akan berakibat sangat buruk bagi mental seorang anak sebab dalam kehidupan, manusia tidak akan pernah terhindar dari yang namanya kegagalan atau kekalahan.

Jika Anda terus menerus diajarkan untuk menjadi pemenang, maka di dalam otak anak akan terpatri secara permanen dan terus menerus bagaimana caranya untuk menjadi pemenang itu sendiri, Akibatnya ? Anak menjadi tidak takut melakukan kecurangan, anak sering menyalahkan keadaan, anak menjadi sering bersedih, dan lain sebagainya. Dan dampak yang sangat buruk yaitu mempengaruhi kesehatan jiwa sang anak itu sendiri karena selalu tertekan dengan keinginan untuk menang.

5 Cara Mendidik Anak dalam Mengatasi Kegagalan

1. Berikan Pengertian Kepada Anak Mengenai Kemenangan dan Kegagalan atau Sportivitas di Dalam Kehidupan

Prestasi Global - 5 Cara Mengajarkan Anak Mengatasi Kegagalan

Cara pertama yang dapat Anda lakukan adalah memberikan pengertian mengenai kemenangan dan juga kegagalan yang ada di dunia ini. Jelaskan kepada anak bahwa setiap orang pasti akan mengalami kemenangan dan juga kegagalan, begitu pun dengannya. Ada suatu saat ia menang dan ada suatu saat dia akan gagal. Hal tersebut lumrah terjadi.

Selain itu juga ajarkan mengenai sportivitas ketika anak telah mengetahui apa itu menang dan apa itu kalah. Jika ia menang ajarkan untuk tetap rendah hati dan tidak sombong, namun jika kalah, ia harus dapat menerimanya dan berbesar hati menerima orang lain mendapatkan apa yang sebenarnya ia inginkan.

2. Berikan Anak Apresiasi Terhadap Apa yang Telah Mereka Capai Apapun Hasilnya

Cara yang berikutnya adalah berikan anak apresiasi terhadap apa yang telah ia capai apapun itu hasilnya. Cara yang satu ini merupakan salah satu cara menguatkan mental Anak. Anak menjadi lebih percaya diri dengan apa yang ia hasilkan dari usahanya. Anak menjadi merasa berharga di hadapan orang lain khususnya Anda sebagai orang tuanya.

Walaupun anak sedang mengalami kegagalan jangan sungkan untuk mengatakan “Kamu hebat nak, kamu sudah berusaha semaksimal mungkin, Ayah dan Ibu bangga dengan kamu. Terus tingkatkan kemampuanmu !” Kata-kata semacam itu membuatnya menjadi lebih berbesar hati dalam menerima kekalahan.

Setiap anak tentunya memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Mungkin anak Anda tidak menang akan tetapi usahanya sudah sangat maksimal. Sehingga, apabila kalah pun tidak masalah karena memang kemampuannya saat itu masih belum terlalu baik.

3. Dukung dan Berikan Motivasi yang Baik Kepada Anak untuk Tetap Semangat Mencapai Hasil yang Ia inginkan

Selanjutnya berikan motivasi yang baik kepada anak Anda untuk tetap semangat mencapai hasil yang ia inginkan. Dengan cara menyemangati anak ini, maka ia tidak akan putus asa walaupun sedang mengalami kekalahan dan terus menerus meningkatkan kemampuannya agar menang.

Dukung anak Anda untuk meningkatkan kemampuannya dan jangan terlalu memaksakan kehendaknya. Bantu dia bagaimana cara meningkatkan kemampuannya, bisa dengan latihan yang lebih rutin atau mengajarkan beberapa tips dan trik dalam pertandingan. Namun, jangan pernah memaksakan apalagi anak hanya memiliki kemampuan yang terbatas.

Buatlah cara mengajar Anda lebih menyenangkan, bisa dengan bermain atau sambil makan makanan kesukaan anak. Jika Anda lelah maka ajaklah ia beristirahat dan mulai kembali saat anak siap.

4. Jadilah Panutan Terbaik untuk Anak Anda dalam Menghadapi Berbagai Kegagalan

Yang terpenting dalam pengajaran mental Anak dalam menghadapi kegagalan ini adalah Anda sendiri. Anak-anak memiliki kecenderungan untuk belajar dari orang lain dan juga meniru orang lain. Dan yang mereka pelajari dan ditiru paling banyak tentunya adalah orang yang paling dekat yaitu Anda sebagai orang tua. Anak ibarat lembaran kosong yang selalu belajar dari apa yang ia lihat.

Oleh karena itu, Anda pun juga harus memberikan contoh-contoh yang baik dalam menghadapi kegagalan. Misalnya saat Anda gagal dalam memperbaiki permainan anak maka Anda tidak lantas menyerah, bisa mencari cara di Youtube sehingga Anda pun dapat memperbaikinya.

Tidak hanya itu saja, Anda juga harus berani mengakui apabila Anda tetap tidak dapat memperbaiki mainan tersebut karena memang bukan ahlinya. Hal ini dapat mengajarkan sportivitas bahwa tidak semua orang mampu melakukan apa yang dilakukan oleh orang lain dan dapat dilakukan perbaikan oleh yang lebih ahli.

Dengan menerapkan hal-hal kecil seperti itu dapat membentuk mental anak sedikit demi sedikit sehingga Anak pun dapat belajar tanggung jawab dan juga sportif dalam berkehidupan.

5. Ajarkan Anak untuk Mencintai Dirinya Sendiri, Tidak Menyalahkan Keadaan dan Mengambil Pelajaran dari Kegagalan 

Prestasi Global - 5 Cara Mengajarkan Anak Mengatasi Kegagalan

Dan yang terakhir, ajarkan anak untuk mencintai dirinya sendiri dan tidak menyalahkan keadaan. Seperti yang telah banyak disinggung di atas bahwa setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Yang dapat dilakukan adalah berusaha, namun jika usaha kita ternyata sia-sia maka tidak perlu menyalahkan keadaan.

Ajarkan kepada anak untuk menerima apa yang ada pada diri sendiri dan memang harus bangga dengan apa yang ada pada dirinya. Mungkin dalam bidang yang satu ini ada kekurangan akan tetapi bisa saja di bidang yang lain anak Anda lebih unggul.

Saat ia merasa gagal atau kalah, berikan pengertian bahwa kegagalan merupakan awal dari sebuah kemenangan apabila kita dapat mengambil suatu pelajaran. Ajarkan untuk merefleksi diri sendiri, apa yang masih menjadi kekurangan dalam suatu pertandingan yang telah ia lakukan, lalu motivasi kembali anak Anda untuk mempelajari dan memperbaiki kekurangan tersebut.

Dampak Positif Anak Mengetahui Tentang Kegagalan

Setelah mengetahui tentang 5 Cara mendidik anak menerima kekalahan di atas maka selanjutnya Anda juga harus tahu mengenai dampak positif bagi Anak jika Anda mengerjakannya sejak dini. Anak akan memiliki mental yang kuat dalam menghadapi berbagai masalah. Anak tidak serta merta kecewa dengan apa yang ia dapatkan saat mengalami kegagalan akan tetapi tetap semangat untuk mencapainya di lain kesempatan.

Dampak yang baik pula, pengajaran hal baik seperti ini akan dibawa sampai dewasa. Anak akan lebih berpikir jernih dalam mengambil keputusan dan juga tahu bagaimana manajemen hati serta pikiran. Anak tidak serta merta berbuat curang akan tetapi lebih mengedepankan usahanya.

Cara yang Tepat untuk Mendidik Anak Mengatasi Kegagalan dengan 5 Cara di Atas

Prestasi Global - 5 Cara Mengajarkan Anak Mengatasi Kegagalan

Kelima cara di atas tentunya akan efektif apabila penyampaiannya tepat sehingga anak mudah mencerna. Berikut beberapa cara yang tepat dalam penyampaiannya :

1. Gunakan Bahasa yang Mudah Dipahami dan Halus

Pertama, gunakan bahasa yang mudah dipahami dan halus. Jangan sekali-kali membentak anak karena hal tersebut akan mengecilkan hatinya bahkan ia pun bisa saja menirunya. Jangan pula menggunakan bahasa yang muluk-muluk karena otak anak masih sangat sederhana. Gunakan bahasa yang santai dan mudah dipahami.

Misalnya saat Anda menjelaskan bahwa setiap orang akan mengalami kegagalan dan kekalahan, Anda dapat mengibaratkan dengan menggunakan roda yang mana kemenangan adalah di atas, kekalahan di bawah dan roda tersebut terus berputar mengibaratkan hidup sang anak. Menggunakan alat peraga atau menggunakan gambar menjadi lebih baik.

2. Berikan Sentuhan Kepada Anak agar Hatinya Mudah Menerima Masukan

Berikan sentuhan kepada sang anak agar ia merasa lebih diperhatikan sehingga anak pun dapat berpikir dengan jernih sehingga mudah menerima masukan. Sentuh pundak sang anak atau mengelus kepala anak agar ia lebih termotivasi.

3. Perhatikan Waktu yang Tepat untuk Anak Belajar

Perhatikan pula waktu yang tepat untuk belajar. Anda dapat menyelipkan pembelajaran ini saat sedang bermain bersama Anda sehingga pikirannya lebih santai dan lebih mudah menerima masukan dengan sangat mudah.

Kesimpulan dan Penutup

Dari beberapa penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa dengan mengajarkan mengenai penerimaan dalam menghadapi kegagalan pada Anak memiliki dampak positif yang sangat besar.

Anak yang belum dapat berpikir dengan logikanya sendiri memerlukan bantuan orang tua untuk pembentukan pola-pola pikir yang baik.

Hidup tidak melulu tentang kemenangan, sehingga setiap orang pasti mengalami kegagalan. Untuk mempersiapkan baik itu kegagalan maupun kemenangan, mental Anak harus dibentuk sejak dini. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat bagi Anda.

Baca Juga : 4 Cara Mengajarkan Sikap Positif dan Empati Pada Murid Selama Pandemi Covid-19 dan 3 Cara Membangun Kepercayaan Murid

Sebutkan 5 Cara Mengajarkan Anak Mengatasi Kegagalan!

5 Cara Mengajarkan Anak Mengatasi Kegagalan, yaitu : 1. Berikan Pengertian Kepada Anak Mengenai Kemenangan dan Kegagalan atau sportivitas di Dalam Kehidupan 2. Berikan Anak Apresiasi Terhadap Apa yang Telah Mereka Capai Apapun Hasilnya 3. Dukung dan Berikan Motivasi yang Baik Kepada Anak untuk Tetap Semangat Mencapai Hasil yang Ia inginkan 4. Jadilah Panutan Terbaik untuk Anak Anda dalam Menghadapi Berbagai Kegagalan 5. Ajarkan Anak untuk Mencintai Dirinya Sendiri, Tidak Menyalahkan Keadaan dan Mengambil Pelajaran dari Kegagalan

Apa Dampak Positif Anak Mengetahui Tentang Kegagalan?

Anak akan memiliki mental yang kuat dalam menghadapi berbagai masalah. Anak tidak serta merta kecewa dengan apa yang ia dapatkan saat mengalami kegagalan akan tetapi tetap semangat untuk mencapainya di lain kesempatan. Dampak yang baik pula, pengajaran hal baik seperti ini akan dibawa sampai dewasa. Anak akan lebih berpikir jernih dalam mengambil keputusan dan juga tahu bagaimana manajemen hati serta pikiran. Anak tidak serta merta berbuat curang akan tetapi lebih mengedepankan usahanya.

Sebutkan Cara yang Tepat untuk Mendidik Anak Mengatasi Kegagalan dengan 5 Cara yang sudah dibahas!

Yaitu : 1. Gunakan Bahasa yang Mudah Dipahami dan Halus 2. Berikan Sentuhan Kepada Anak agar Hatinya Mudah Menerima Masukan 3. Perhatikan Waktu yang Tepat untuk Anak Belajar