Kali ini, artikel akan membahas tentang 4 jenis kereta api yang mungkin saja sudah pernah didengar sebelumnya. Bahkan beberapa diantaranya ada di Indonesia. Gimana? Sudah mulai penasaran apa saja jenis kereta api? langsung saja simak penjelasan lengkapnya di bawah ini. Artikel juga akan membahas sedikit tentang sejarah kereta api yang ada di Indonesia untuk menambah wawasan.

Salah satu model transportasi yang sudah familiar sejak dulu adalah kereta api, bahkan waktu kecil kita sering menyanyikan lagunya. Membahas soal kereta api, maka moda transportasi satu ini memang sangat dekat hubungannya dengan mudik – salah satu hal wajib ketika memasuki hari raya lebaran. Bahkan para penumpang rela membeli tiket kereta jauh-jauh hari supaya bisa mudik ke kampung halaman pada saat lebaran dan berkumpul dengan keluarga tercinta. Artikel tidak akan membahas tentang tiket kereta untuk lebaran. Artikel kali ini akan membahas tentang ragam jenis kereta api, beberapa diantaranya mungkin sudah pernah kalian lihat secara langsung. Ternyata jenis kereta api sendiri dibagi-bagi sesuai fungsinya. Secara umum sudah dibagi menjadi tiga yaitu berdasarkan rel, mesin penggerak dan penempatan rel. Nah, penasaran bukan? Namun artikel secara spesifik hanya akan membahas tentang jenis kereta api berdasarkan tenaga penggeraknya saja. Berdasarkan mesin atau tenaga penggeraknya sendiri membagi jenisnya menjadi empat, langsung saja simak penjelasannya di bawah.

Kereta Api Uap

 

Bahan bakar yang digunakan untuk jenis satu ini adalah uap air. Mungkin sulit dimengerti, namun memang menggunakan uap air. Bayangkan saja jika kebetulan kamu sedang memasak air di sebuah panci untuk membuat segelas teh atau kopi. Nah, saat air tersebut mendidih maka akan muncul asap, konsep tersebut hampir sama dengan cara kerja ketel uap pada kereta api jenis ini.

Uap yang digunakan sebagai bahan bakar berasal dari pemanasan air yang dipanaskan dengan menggunakan batu bara, kayu bakar atau minyak. Uap air yang dihasilkan bisa menekan piston atau mesin penggerak pada kereta api sehingga menghasilkan tenaga yang bisa menggerakkan roda pada kereta dan akhirnya kereta bisa melaju. Kamu bisa amati langsung melalui kepala lokomotif uap saat jarak jauh. Pasti bagian lokomotif tersebut mengeluarkan asap.

Kereta Api Diesel

 

Hampir sama dengan kendaraan menggunakan mesin diesel lainnya. Jenis kereta satu ini, baik jenis rel diesel ataupun lokomotif pasti menggunakan bahan bakar solar. Untuk jenis lokomotif diesel terdapat 2 jenisnya, yaitu diesel elektrik dan diesel hidraulik. Jika kebetulan kamu tinggal di daerah Yogyakarta atau Solo, pasti sudah tidak asing dengan kereta Prameks atau singkatan dari Prambanan Ekspress. Nah, kereta tersebut merupakan kereta rel diesel atau sering disebut dengan istilah KRDE (Kereta Rel Diesel Elektrik).

Kereta Api Listrik

 

Jika daerah Jogja atau Solo sudah akrab dengan kereta Pramex, sebetulnya masih banyak lagi nama kereta api di Indonesia lainnya di Indonesia. Nah, sekarang menuju ke jalan-jalan yang ada di Depok, Jakarta, Bogor, Bekasi dan Tangerang. Biasanya sering disingkat menjadi Jabodetabek. Di sekitar daerah tersebut, kereta api menggunakan mesin penggerak dari aliran listrik, dulu dikenal dengan sebutan KRL (Kereta Api Listrik), namun sekarang namanya berubah menjadi lebih modern yaitu Commuter Line. Kereta satu ini menggunakan listrik sebagai mesin atau tenaga penggerak utamanya. Di bagian atas relnya, terdapat sambungan kabel yang terhubung satu sama lain. Lalu pantograf yang terdapat pada kereta fungsinya sebagai alat penghubung aliran listrik dari kabel menuju ke mesin kereta. Sehingga kereta bisa melaju cepat.

Kereta Api Berdaya Magnet

 

Kereta satu ini memang belum bisa ditemukan di Indonesia. Mengapa demikian? Hal tersebut karena pengadaannya memang cukup mahal. Kereta satu ini menggunakan tenaga magnet yang sering dikenal dengan istilah Maglev (Magnetic Levitation). Kereta satu ini bahkan bisa melaju dengan kecepatan 400 km/ jam. Yang membuat kereta satu ini lebih unik adalah kereta melaju tanpa menyentuh bagian rel. Jadi seperti kereta berjalan seperti melayang. Kemudian kereta bisa berjalan dengan mengikuti medan magnet yang digunakan sebagai medan lintasannya. Tak heran jika kereta bisa melaju dengan kecepatan tinggi.

Nah, bagaimana dengan penjelasan tentang ragam jenis kereta api diatas, sudah cukup jelas bukan? tentu saja kamu masih bisa mendapatkan informasi bermanfaat lainnya seputar kereta api di bawah ini. Banyak hal yang bisa kamu pelajari.

Pelajari Kelas Kereta Api Penumpang

Nah selain mempelajari tentang jenisnya, kamu juga bisa pelajari hal lainnya seperti Kelas Kereta Api. Berdasarkan kelasnya sendiri, kereta api dibagi menjadi tiga kelas seperti kereta api kelas ekonomi, bisnis dan eksekutif. Secara umum jenis kereta tersebut sudah dilengkapi ragam fasilitas tertentu untuk membedakan kelas masing-masing, seperti AC yang membuat penumpang merasa lebih nyaman.

Perbedaan kelas kereta api biasanya bisa dilihat dari:

Harga tiket – tentu saja jenis tiket eksekutif jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan kedua jenis lainnya karena fasilitas yang didapatkan juga berbeda.

fasilitas gerbong – kereta kelas eksekutif biasanya menyediakan penumpang dengan bantal dan selimut gratis. Selain itu AC yang disediakan lebih baik jika dibanding kedua kelas lainnya.

Waktu tempuh kereta – kelas eksekutif biasanya mempunyai waktu tempuh lebih cepat dikarenakan tidak singgah di semua stasiun.

Kualitas tempat duduk penumpang – susunan tempat duduk pada kelas eksekutif dan bisnis diatur menjadi 2-2. Kelas ekonomi biasanya mempunyai susunan tempat duduk 2-3 ataupun 3-3. Kursi penumpang pada kelas eksekutif biasanya lebih empuk dan bisa diatur sesuai kebutuhan.

Pelajari Sub Kelas pada Kereta Api

selain kamu mempelajari tentang jenis kelas kereta, biasanya penumpang juga harus paham tentang sub kelas masing-masing. Sub kelas adalah zona tempat duduk yang ada di Kereta Api. Sub kelas juga ditemukan di semua kelas. Sebenarnya tidak ada perbedaan fasilitas yang sangat mencolok antara sub kelas. Namun, sub kelas juga ikut mempengaruhi harga tiket yang ditawarkan.

  • Sub kelas eksekutif A, H, I, J, X, untuk kelas A biasanya dibandrol dengan harga tertinggi sedangkan untuk X biasanya menggunakan tiket promo.
  • Sub kelas bisnis B, K, N, O, Y, untuk kelas B mempunyai tarif tertinggi, sedangkan untuk Y merupakan tarif promo
  • Sub kelas ekonomi komersial C, P, Q, S, Z, untuk kelas C mempunyai tarif tertinggi, sedangkan untuk S merupakan tarif terendah dan Z untuk tarif promo.

Seperti yang sudah disebutkan diatas jika tidak ada perbedaan fasilitas yang berarti untuk subkelas diatas. Namun, sub kelas dengan tarif tertinggi mempunyai posisi menguntungkan bagi penumpang, seperti bagian gerbong tengah membantu penumpang bisa naik dan turun dengan lebih mudah karena bisa langsung menuju pintu keluar stasiun.

Perkembangan Teknologi Kereta Api dari Masa ke Masa

 

Jika kamu ingin berpergian jauh, ada beberapa pilihan moda transportasi yang bisa dipilih dan kereta api masih menjadi pilihan favorit untuk transportasi darat. Transportasi satu ini memang bisa dibilang kendaraan bebas hambatan dan mempunyai daya tampung penumpang besar jika dibandingkan moda transportasi darat lainnya. Kereta api yang sudah sering kita lihat adalah hasil dari proses sejarah yang panjang terkait dengan perkembangan teknologi di bidang kereta api. Bahkan transportasi ini juga sudah digunakan oleh masyarakat dari peradaban kuno seperti Yunani, Mesir dan Babilonia.

Teknologi kereta api sendiri diyakini sudah ada sejak masa peradaban kuno. Di Yunani ditemukan jejak tua jalan beraspal sekitar 8,5 km. Ahli sejarah menduga bahwa jalur tersebut adalah jalur kendaraan yang ditarik oleh tenaga manusia atau hewan di abad 600 tahun sebelum masehi.

Awal Peradaban Teknologi Rel

Teknologi rel kereta awalnya berasal dari inovasi di tahun 1550 bernama wagonways. Kalur tersebut merupakan jalur khusus angkutan kereta dan dulunya dibuat menggunakan kayu. Lalu gerobak atau kereta tersebut ditarik menggunakan kuda. Setelah itu, terdapat teknologi yang bernama plateways – melapisi rida menggunakan besi dan jalan kayu. Teknolog tersebut memang lebih efektif dibanding dengan teknologi sebelumnya dan inovasi satu ini yang mengawali perkembangan rel besi kereta.

Perkembangan Kereta Api

Sekitar tahun 1769, Insinyur asal Skotlandia bernama James Watt melakukan inovasi besar dengan mesin uap. Teknologi tersebut mampu digunakan pada mesin penggerak uap pada kereta. Di Indonesia sendiri kereta lokomotif uap sudah ada dan digunakan sejak tahun 1867, Sudah beroperasi di Semarang dan lokomotif kereta buatan jerman.

seiring berjalannya waktu, kereta api lokomotif uap yang sudah mulai digunakan dirasa kurang efektif lagi dikarenakan adanya perkembangan penduduk akan kebutuhan transportasi. Polusi lokomotif uap juga menjadi masalah tertentu. Lalu sebuah perusahaan listrik di Jerman mulai mengembangkan inovasi terbaru dengan menggunakan tenaga listrik pada tahun 1866. Inovasi besar ini lalu cepat berkembang menjadi buah bibir di Jerman dan membuat inovasi selanjutnya untuk kereta bertenaga listrik.

Setelah itu mulai ada perkembangan lokomotif dengan mesin pembakaran internal atau sering dikenal dengan istilah diesel. Menggunakan bahan bakar minyak dan pertama kali beroperasi sekitar tahun 1912 di Swiss. Adolf Klose dan Rudolf Diesel adalah tokoh yang memproduksi lokomotif tersebut dan melakukan kerjasama dengan produsen diesel yaitu Gebruder Sulzer. Setelah itu mereka mulai memproduksi lokomotif jenis satu ini dan berkembang pada negara-negara lainnya yang ada di dunia.

Lalu ada high-speed rail atau kereta berkecepatan tinggi pertama di dunia dan diperkenalkan pertama kali oleh Jepang di tahun 1964. Kereta cepat ini bisa melaju dengan kecepatan 300 km/ jam. Kereta satu ini juga dikenal dengan sebutan Tokaido Shinkasen dengan desain bagian depan yang mirip dengan bentuk peluru. Teknologi ini akhirnya juga berkembang di negara lainnya seperti Eropa dan beberapa negara di Asia Timur.

Nah ada banyak hal yang bisa dipelajari dari kereta api, mulai dari jenisnya, kelasnya dan sejarahnya. Sejarahnya yang panjang juga membuat moda transportasi satu ini sekarang terasa lebih nyaman dan menjadi andalan transportasi darat. Bahkan dengan kemajuan teknologi, kamu sudah tidak perlu lagi antri membeli tiket kereta, cukup lakukan pemesanan online dari rumah saja.

Baca juga : Sejarah Perkembangan Telepon

Jelaskan untuk perihal Kereta Api Uap!

Bahan bakar yang digunakan untuk jenis satu ini adalah uap air. Mungkin sulit dimengerti, namun memang menggunakan uap air. Bayangkan saja jika kebetulan kamu sedang memasak air di sebuah panci untuk membuat segelas teh atau kopi. Nah, saat air tersebut mendidih maka akan muncul asap, konsep tersebut hampir sama dengan cara kerja ketel uap pada kereta api jenis ini. Uap yang digunakan sebagai bahan bakar berasal dari pemanasan air yang dipanaskan dengan menggunakan batu bara, kayu bakar atau minyak. Uap air yang dihasilkan bisa menekan piston atau mesin penggerak pada kereta api sehingga menghasilkan tenaga yang bisa menggerakkan roda pada kereta dan akhirnya kereta bisa melaju. Kamu bisa amati langsung melalui kepala lokomotif uap saat jarak jauh. Pasti bagian lokomotif tersebut mengeluarkan asap. Kereta Api Diesel Hampir sama dengan kendaraan menggunakan mesin diesel lainnya. Jenis kereta satu ini, baik jenis rel diesel ataupun lokomotif pasti menggunakan bahan bakar solar. Untuk jenis lokomotif diesel terdapat 2 jenisnya, yaitu diesel elektrik dan diesel hidraulik. Jika kebetulan kamu tinggal di daerah Yogyakarta atau Solo, pasti sudah tidak asing dengan kereta Prameks atau singkatan dari Prambanan Ekspress. Nah, kereta tersebut merupakan kereta rel diesel atau sering disebut dengan istilah KRDE (Kereta Rel Diesel Elektrik).

Apa yang dimaksud dengan Kereta Api berdaya Magnet?

Kereta satu ini memang belum bisa ditemukan di Indonesia. Mengapa demikian? Hal tersebut karena pengadaannya memang cukup mahal. Kereta satu ini menggunakan tenaga magnet yang sering dikenal dengan istilah Maglev (Magnetic Levitation). Kereta satu ini bahkan bisa melaju dengan kecepatan 400 km/ jam. Yang membuat kereta satu ini lebih unik adalah kereta melaju tanpa menyentuh bagian rel. Jadi seperti kereta berjalan seperti melayang. Kemudian kereta bisa berjalan dengan mengikuti medan magnet yang digunakan sebagai medan lintasannya. Tak heran jika kereta bisa melaju dengan kecepatan tinggi. Nah, bagaimana dengan penjelasan tentang ragam jenis kereta api diatas, sudah cukup jelas bukan? tentu saja kamu masih bisa mendapatkan informasi bermanfaat lainnya seputar kereta api di bawah ini. Banyak hal yang bisa kamu pelajari. Pelajari Kelas Kereta Api Penumpang Nah selain mempelajari tentang jenisnya, kamu juga bisa pelajari hal lainnya seperti Kelas Kereta Api. Berdasarkan kelasnya sendiri, kereta api dibagi menjadi tiga kelas seperti kereta api kelas ekonomi, bisnis dan eksekutif. Secara umum jenis kereta tersebut sudah dilengkapi ragam fasilitas tertentu untuk membedakan kelas masing-masing, seperti AC yang membuat penumpang merasa lebih nyaman. Perbedaan kelas kereta api biasanya bisa dilihat dari: Harga tiket – tentu saja jenis tiket eksekutif jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan kedua jenis lainnya karena fasilitas yang didapatkan juga berbeda. fasilitas gerbong – kereta kelas eksekutif biasanya menyediakan penumpang dengan bantal dan selimut gratis. Selain itu AC yang disediakan lebih baik jika dibanding kedua kelas lainnya. Waktu tempuh kereta – kelas eksekutif biasanya mempunyai waktu tempuh lebih cepat dikarenakan tidak singgah di semua stasiun. Kualitas tempat duduk penumpang – susunan tempat duduk pada kelas eksekutif dan bisnis diatur menjadi 2-2. Kelas ekonomi biasanya mempunyai susunan tempat duduk 2-3 ataupun 3-3. Kursi penumpang pada kelas eksekutif biasanya lebih empuk dan bisa diatur sesuai kebutuhan. Pelajari sub kelas pada kereta api selain kamu mempelajari tentang jenis kelas kereta, biasanya penumpang juga harus paham tentang sub kelas masing-masing. Sub kelas adalah zona tempat duduk yang ada di Kereta Api. Sub kelas juga ditemukan di semua kelas. Sebenarnya tidak ada perbedaan fasilitas yang sangat mencolok antara sub kelas. Namun, sub kelas juga ikut mempengaruhi harga tiket yang ditawarkan. • Sub kelas eksekutif A, H, I, J, X, untuk kelas A biasanya dibandrol dengan harga tertinggi sedangkan untuk X biasanya menggunakan tiket promo. • Sub kelas bisnis B, K, N, O, Y, untuk kelas B mempunyai tarif tertinggi, sedangkan untuk Y merupakan tarif promo • Sub kelas ekonomi komersial C, P, Q, S, Z, untuk kelas C mempunyai tarif tertinggi, sedangkan untuk S merupakan tarif terendah dan Z untuk tarif promo. Seperti yang sudah disebutkan diatas jika tidak ada perbedaan fasilitas yang berarti untuk subkelas diatas. Namun, sub kelas dengan tarif tertinggi mempunyai posisi menguntungkan bagi penumpang, seperti bagian gerbong tengah membantu penumpang bisa naik dan turun dengan lebih mudah karena bisa langsung menuju pintu keluar stasiun.

Bagaimana Perkembangan teknologi kereta api dari masa ke masa?

Jika kamu ingin berpergian jauh, ada beberapa pilihan moda transportasi yang bisa dipilih dan kereta api masih menjadi pilihan favorit untuk transportasi darat. Transportasi satu ini memang bisa dibilang kendaraan bebas hambatan dan mempunyai daya tampung penumpang besar jika dibandingkan moda transportasi darat lainnya. Kereta api yang sudah sering kita lihat adalah hasil dari proses sejarah yang panjang terkait dengan perkembangan teknologi di bidang kereta api. Bahkan transportasi ini juga sudah digunakan oleh masyarakat dari peradaban kuno seperti Yunani, Mesir dan Babilonia. Teknologi kereta api sendiri diyakini sudah ada sejak masa peradaban kuno. Di Yunani ditemukan jejak tua jalan beraspal sekitar 8,5 km. Ahli sejarah menduga bahwa jalur tersebut adalah jalur kendaraan yang ditarik oleh tenaga manusia atau hewan di abad 600 tahun sebelum masehi.